Pergerakan Rupiah

Pimpin Penguatan Asia, Pukul 10.48 WIB Rupiah Menguat 1,22 Persen ke 14.352 per dollar AS

Nilai tukar rupiah menguat 0,87 persen dari posisi kemarin Rp 14,535 per dollar AS. Setelah kemarin sempat melemah, nilai tukar rupiah

Editor: Fifi Suryani
KONTAN
ilustrasi 

TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA - Nilai tukar rupiah menguat 0,87 persen dari posisi kemarin Rp 14,535 per dollar AS.  Setelah kemarin sempat melemah, nilai tukar rupiah berbalik arah menguat pada perdagangan hari ini.

Kamis (29/11), Jakarta interbank spot dollar rate (Jisdor) menguat ke Rp 14.408 per dollar Amerika Serikat (AS), menguat 0,87%. Posisi Jisdor ini adalah level terkuat sejak 19 Juli 2018. Meski menguat, rupiah masih mencatat pelemahan 6,35% sejak awal tahun. Posisi Jisdor pada akhir 2017 adalah Rp 13.548 per dollar AS.

Baca: Harga BBM Nonsubsidi akan Diturunkan Pekan Depan

Pada pukul 10.48 WIB hari ini, rupiah di pasar spot berada di Rp 14.352 per dollar AS, menguat 1,22% dari harga penutupan kemarin pada Rp 14.529 per dollar AS. Ini adalah level terkuat rupiah sejak 10 Juli 2018.

Rupiah menguat bersama dengan hampir seluruh mata uang Asia. Tapi, persentase penguatan rupiah tercatat paling besar di Asia. Hanya mata uang baht yang hari ini melemah terhadap dollar AS.

Sementara itu, indeks dollar tergerus sejak kemarin. Indeks yang mencerminkan nilai tukar dollar AS terhadap mata uang utama dunia ini berada di 96,75. Indeks dollar melemah sejak kemarin setelah Gubernur Federal Reserve Jerome Powell memberi sinyal kenaikan suku bunga acuan AS bisa lebih lambat.

Analis Monex Investindo Futures, Putu Agus Pransuamitra mengatakan, penguatan rupiah didorong oleh pernyataan Powell bahwa suku bunga acuan AS sudah mendekati level netral. Dengan begitu ada potensi bahwa The Fed tidak lagi agresif menaikkan suku bunga acuan di masa mendatang. "Dari pernyataan tersebut, ada kemungkinan di tahun depan suku bunga acuan AS hanya akan naik satu kali," ujar dia.

Baca: Jokowi Komentari Aksi Saling Bunuh Antara Tukang Gigi dan Tukang Becak yang Beda Pilihan di Pilpres

Baca: Boediono Sebut Penutupan 16 Bank saat Krisis 1998 Saran IMF, Berdampak Psikologis ke Masyarakat

Sentimen tersebut jelas membuat dollar AS tertekan di hadapan mata uang utama dunia lainnya maupun mata uang dari kawasan emerging market. Rupiah pun diperkirakan masih akan melanjutkan penguatannya sepanjang hari ini, walau tidak akan terlalu signifikan.

Pasalnya, para pelaku pasar juga tengah menanti rilis notulen FOMC Minutes. Jika terdapat perbedaan isi notulen dengan pernyataan Powell lalu, bisa saja pasar akan dilanda kebingungan sehingga dollar AS kembali menguat.

Prediksi Putu, rupiah akan bergerak di kisaran Rp 14.350--Rp 14.430 per dollar AS hingga penutupan nanti.

Sumber: Kontan
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved