Miris Sekali, Orang Tua ini Tebus Jenazah Bayinya dengan BPKB Karena Tak Miliki BPJS di RS Cirebon
Saat akan membawa pulang jenazah bay mereka, keduanya kesulitan karena harus menyelesaikan administrasi sekira Rp 5 juta.
Berkat itu, Bukari dapat memulangkan jenazah dalam waktu singkat tak lebih dari dua jam.
Namun Bukari tidak tahu penyebab kematian cucunya karena tidak bertemu dengan dokter.
Topan, bapak kandung bayi, menceritakan, bayinya lahir pada hari Senin (12/11/2018).
Menurut dokter, putra pertamanya mengalami keracunan air ketuban.
Dia bernafas dengan sangat kecil, sehinga dibantu dengan alat nafas.
Keadaan bayi pun tidak bersuara. Pihak dokter mengajak diskusi dengan Topan yang menyarankan agar bayi dirawat.
Baca: 20 Tahun Berjualan Gado-gado di Pasar Sengeti, Impian Yanti Saat ini Naik Haji
Baca: Petaka Militer AS di Perang Vietnam, Ini Kisah Pertempuran dari Bawah Tanah yang Mengerikan
Baca: Lolita Agustine Menikah, Suaminya Benjamin Pandelaki Ternyata Pria Tak Biasa, Ini 7 Buktinya
“Setelah dirawat, nafas bayi sudah normal, selama satu hari. Larut malam sekitar jam 2, rumah sakit nelpon ke sini, tapi sudah istirahat semua. Pagi hari saya ke rumah sakit, keadaan bayi saya dipindah ke ruang ICU. Pihak rumah sakit minta maaf, dan saya menerima apa saja untuk kebaikan anak saya,” cerita Topan.
Sekitar pukul 17.39 WIB, anak pertamanya meninggal dunia.
Dia syok sehingga tidak dapat mengurus kepulangan anaknya.
Topan menjelaskan bahwa proses persalinan istrinya menggunakan jaminan BPJS mandiri.
Seluruh biaya pengeluaran untuk istrinya dijamin oleh asuransi tersebut.
Namun, kata Topan, proses administrasi putranya tidak masuk ke jaminan dengan alasan belum didaftarkan dan dimasukkan sebagai peserta BPJS.
IKUTI KAMI DI INSTAGRAM: