Miris Sekali, Orang Tua ini Tebus Jenazah Bayinya dengan BPKB Karena Tak Miliki BPJS di RS Cirebon
Saat akan membawa pulang jenazah bay mereka, keduanya kesulitan karena harus menyelesaikan administrasi sekira Rp 5 juta.
TRIBUNJAMBI.COM - Bayi pasangan suami istri, Topan (22) dan Muslika (18), meninggal dunia setelah dua hari dilahirkan di Rumah Sakit Sumber Waras Kabupaten Cirebon Jawa Barat, Rabu (14/11/2018).
Saat akan membawa pulang jenazah bay mereka, keduanya kesulitan karena harus menyelesaikan administrasi sekira Rp 5 juta.
Karena minimnya biaya, kakek sang bayi, Bukari (48) memberikan BPKB sesuai permintaan kasir rumah sakit sebagai jaminan.
Dilansir dari Kompas.com, Bukari menceritakan bahwa dirinya kaget saat mendengar cucu pertamanya meninggal dunia.
Dia juga melihat kedua orangtua bayi syok dan kaget menerima kenyataan itu.
Dia berusaha menenangkan anak pertamanya, Topan beserta istrinya yang merasa kehilangan.
Menurut Bukari, jenazah bayi harus segera diurus kepulangannya.
Baca: Begini Kata Saksi Kecelakaan Maut di Cipondoh, Puluhan Santri Luka, Satu Tewas
Baca: SERU! Sedang Berlangsung, Live Streaming Timnas Indonesia vs Filipina, Garuda Terus Menyerang
Baca: UIN Sulthan Thaha Saifyddin Gelar Pelatihan Cinematography dan Videography
Dia berinisiatif mengurusi proses jenazah bayi cucunya agar segera dapat dibawa pulang dan diurus pemakamannya.
“Saya juga prosedur rumah sakit enggak ngerti ya. Cuma ya itu harus ada jaminan, semacam BPKB itu, kalau ga ada, ya motor. Dari kasir, di depan kasir itu, harus ada BPKB. Yang di kasir itu yang bilang perempuan. Mungkin sudah bel-belan dengan bapak itu. Begitu saya mengasih BPKB itu lalu difoto,” ungkap Bukari.
Bukari memastikan bahwa opsi BPKB sebagai jaminan itu keluar dari seorang kasir.
Dia menjawab hingga dua kali untuk menghindari kekeliruan penyampaian.
Dia mengungkapkan bahwa syarat jaminan menggunakan BPKB sangat memberatkan bagi dirinya.
Pria yang tinggal di Desa Geyongan, Kecamatan Arjawinangun, Kabupaten Cirebon, mengaku bahwa pada saat itu dirinya juga sedang kalut, belum memiliki uang, dan disuruh mencari jaminan semacam BPKB.
Baca: Melihat Budaya Jawa dan Mencicipi Kuliner Khas Solo di Desa Meranti Jambi
Baca: Warga Sarolangun: Sehari Lebih dari Tiga Kali Listrik Padam
Baca: Kultur Jaringan, Program Wirausaha dari Fakultas Pertanian Unja
Bukari langsung menginformasikan kepada anak-anaknya untuk mencari BPKB hingga akhirnya ditemukan.
“Alhamdulillah bisa ketemu BPKB. Begitu masuk BPKB, diterima, bikin juga surat pernyataan. BPKB langsung diterima, langsung difoto di depan kasir itu,” jelas Bukari.