Jenderal Andika Perkasa, Menantu Mantan Kepala BIN Jamin TNI Angkatan Darat Netral di Pilpres 2019

Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa menjamin seluruh TNI Angkatan Darat bersikap netral

Editor: Nani Rachmaini
Kolase/TribunJambi.com
Jenderal TNI Andika Perkasa baru Dilantik menjadi KSAD baru 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono 

TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa menjamin seluruh TNI Angkatan Darat bersikap netral dalam pemilihan presiden 2019.

‎Menurut Andika, bersikap netral juga telah diperintahkan Presiden Joko Widodo kepada seluruh jajaran TNI dari tingkat bawah hingga atas.

"Seluruh prajurit harus bisa menjaga kepercayaan masyarakat, Angkatan Darat harus netral dan itu harus kita tunjukkan, enggak harus ngomong tapi praktik," ujar Andika di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (22/11/2018).

Sebagai KSAD, Andika pun akan terus meminta jajarannya untuk menjalankan perintah Presiden bersikap netral memasuki tahun politik.

"Saya di level bawah, saya sudah mencoba menerapkan (netral) tapi di struktur yang lebih besar ini pasti juga tidak apa ya (tidak masalah), karena netral itu harapan semua masyarakat," kata Andika.

Andika yang baru saja dilantik menjadi KSAD menggantikan Jenderal Mulyono yang pensiun pada awal 2019 akan mempelajari semua hal sesuai dengan tupoksinya.

"Saya orientasi dulu, pelajari, setelah itu kita lihat apa perlu dirubah (program), yang perlu dilanjutkan dari kepemimpinan Pak Mulyono," ucapnya.

Andika Menantu Mantan Kepala BIN AM Hendropriyono

PRESIDEN Joko Widodo memilih Letnan Jenderal TNI Andika Perkasa sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), dari empat pilihan yang diajukan.

Menurut Jokowi, Andika Perkasa memiliki rekam jejak yang komplet. Ia memulai karier dari jajaran korps baret merah alias Kopassus, Pusdiklat, Pangdam, Kostrad, Kepala Dinas Penerangan, hingga Danpaspampres.

"Saya kira komplet ya, memang ada beberapa kandidat, ada empat, tapi ini yang kami putuskan. Karier Pak Andika sudah memenuhi itu semua," ujar Jokowi, seusai melantik Andika Perkasa sebagai KSAD di Istana Negara, Kamis (22/11/2018).

Menurut Jokowi, pemilihan Andika Perkasa bukan berdasarkan usianya yang masih muda, tetapi keputusan itu sudah berdasarkan hitung-hitungan yang matang, terutama pengalaman kerja dan pendidikan yang telah dijalaninya.

"Enggak usah tugas khusus, KSAD yang baru tahu apa yang harus dilakukan buat bangsa dan negara, 100 persen tahu," tegas Jokowi.

Andika Perkasa dilantik menjadi KSAD menggantikan Jenderal TNI Mulyono, sesuai Keppres Nomor 97/TNI Tahun 2018, yang ditandatangani pada 22 November 2018.

Andika Perkasa lahir di Bandung, 21 Desember 1964, menjabat Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) sejak 23 Juli 2018, sebelum diangkat menjadi KSAD.

Menantu mantan Kepala BIN Hendropriyono‎ tersebut, merupakan lulusan Akademi Militer 1987. ebelum menjabat Pangkostrad, ia bertugas sebagai Komandan Komando Pembina Doktrin Pendidikan dan Latihan TNI AD.

 Karier Letjen Andika Perkasa di TNI terus menanjak. Sejak 13 Juli 2018 lalu, menantu mantan Kepala BIN AM Hendropiyono itu resmi menjabat sebagai Pangkostrad.

Pengangkatan tersebut karena Letjen Andika memiliki kemampuan dan kapasitas mempuni.

Selain pengalamannya di TNI, Andika juga punya rekam jejak pendidikan yang cemerlang.

Hal itu terlihat dari gelar di belakang namanya S.E., M.A., M.Sc., M.Phil., hingga Ph.D.

Pria kelahiran Bandung pada 21 Desember 1964 itu adalah lulusan Akademi Militer 1987.

Karir awalnya dimulai di Kopassus dari 1987 hingga 2000.

Setelah itu ia menduduki jabatan yang beragam mulai Kepala Seksi Kajian Strategi Hankam Departemen Pertahanan pada 2000 hingga Kadispen TNI AD pada 2013.

Pada tahun ini pangkat Andika yakni Brigadir Jenderal.

Karier Andika melesar sejak Jokowi menjadi Presiden.
Andika ditarik menjadi Komando Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres) dengan pangkat Mayor Jenderal pada 2014.

Dua tahun berselang, Andika menjadi Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XII Tanjungpura dengan pangkat Letnan Jenderal.

Pada awal 2018, ia lantas menjabat sebagai Komandan Komando Pembina Doktrin, Pendidikan dan Latihan (Dankodiklat) TNI AD.

Hanya 6 bulan setelahnya, Andika diangkat sebagai Pangkostrad.

Beredar beberapa nama

Sebelumnya beredar beberapa nama pengganti Mulyono.

Di antaranya Letjen Andika Perkasa, yang saat ini menjabat Pangkostrad.

Andika pernah menjabat Dankodiklatad, Panglima Kodam XII/Tanjungpura, dan pernah menjadi Komandan Paspampres pada Oktober 2014, sesaat setelah Jokowi dilantik sebagai Presiden RI.

Selain Andika, ada nama Mayjen Muhammad Herindra.

Dia merupakan lulusan terbaik Akademi Militer (Akmil) 1987 yang saat ini menjabat Perwira Staf Ahli (Sahli) Tingkat III Bidang Hubungan Internasional Panglima TNI.

Ada juga Letnan Jenderal Doni Monardo, yang kini menjabat Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional.

Selain itu, ada nama Letnan Jenderal Tatang Sulaiman, yang merupakan Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Jenderal Andika Perkasa Jamin Netralitas TNI AD Dalam Pilpres 2019, http://www.tribunnews.com/nasional/2018/11/22/jenderal-andika-perkasa-jamin-netralitas-tni-ad-dalam-pilpres-2019.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved