Diduga Terlibat Pembunuhan Jamal Khashoggi, AS Susun Rencana untuk Selamatkan Sang Pangeran

Raja dan putra mahkota Arab Saudi melindungi diri dari skandal pembunuhan Jamal Khashoggi menggunakan rencana

Editor: Suci Rahayu PK
ANTARA FOTO/REUTERS/LEAH MILLIS
Aktivis berpakaian sebagai Putra Mahkota Saudi Mohammad bin Salman dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump saling berjabat tangan dalam aksi demo menyerukan sanksi bagi Arab Saudi dan memprotes hilangnya jurnalis Saudi Jamal Kashoggi, di depan Gedung Putih, Washington, Amerika Serikat, Jumat (19/10/2018). 

TRIBUNJAMBI.COM, RIYADH - Raja dan putra mahkota Arab Saudi melindungi diri dari skandal pembunuhan Jamal Khashoggi menggunakan rencana yang disusun Menlu AS Mike Pompeo.

Hal ini disampaikan seorang pejabat senior Arab Saudi yang tak mau disebut namanya kepada situs berita Middle East Eye.

Baca: Pasca Pembunuhan Jamal Khashoggi, Posisi Pangeran Muhammed bin Salman Jadi Putra Mahkota Terancam

Mike Pompeo secara pribadi membawa sendiri rencana itu dalam sebuah pertemuan dengan Raja Salman dan Pangeran Mohammed bin Salman bulan lalu di Riyadh.

Rencana yang ditawarkan Pompeo itu termasuuk menyalahkan pembunuhan Khashoggi kepada salah satu anggota keluarga Al-Saud yang berkuasa.

Pangeran Mohammed bin Salman.
Pangeran Mohammed bin Salman. (AFP/FAYEZ NURELDINE)

Rencana untuk mengorbankan orang tak bersalah ini adalah upaya untuk mengamankan sejumlah orang yang berada di posisi paling atas.

Hingga saat ini, ujar sumber itu, orang yang akan dijadikan kambing hitam belum ditentukan. Para pemimpin Saudi akan menggunakan cara ini jika nantinya tekanan terhadap MBS semakin berat.

Baca: Raja Salman AKhirnya Bicara. Kasus Pembunuhan Jurnalis Jamal Khashoggi

Baca: Update Kasus Pembunuhan Jamal Khashoggi, Meronta Saat Dicekik, Potongan Tubuh Dimasukkan Dalam Koper

"Kami tak akan terkejut jika hal itu nanti terjadi," kata sang sumber.

Namun, Kemenlu AS membantah kabar ini dan menyebutnya sebagai kesalahan dalam memahami misi diplomatik Menlu Pompeo ke Arab Saudi.

"Kami sudah berbicara secara terbuka tentang tujuan kami yaitu membuat para pemimpin Saudi memahami keseriusan pemerintah AS untuk menyelesaikan kasus pembunuhan Jamal Khashoggi," demikian Kemenlu AS.

Menurut sang sumber, Pompeo membeberkan rencananya pada 16 Oktober lalu saat bertemu dengan Raja Salman dan Pangeran MBS di saat tekanan internasional terkait skandal Khashoggi semakin kuat.

Sumber itu melanjutkan, rencana Pompeo ini terdiri dari beberapa langkah. Saat Pompeo pada 18 Oktber mengatakan agar Arab Saudi diberi waktu beberapa hari untuk menyelesaikan investigasi, dia sebenarnya tengah memberi waktu agar rencananya bisa dimulai.

"Pemerintah Saudi melakukan apa saya yang diinginkan Pompeo," lanjut sumber tersebut.

Sejak kunjungan Pompeo, Riyadh kemudian mengizinkan para penyidik Turki memeriksa kantor konsulatnya, menawarkan investigasi bersama, dan mengirimkan tim penyidik ke Istanbul, serta menahan sejumlah orang.

Langkah selanjutnya, yaitu menjadikan seorang anggota keluarga kerajaan sebagai kambing hitam, akan diambil jika penangkapan sejumlah orang itu tidak melonggarkan tekanan terhadap Riyadh.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "AS Susun Rencana untuk Selamatkan MBS dalam Skandal Khashoggi",

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved