Update Kasus Pembunuhan Jamal Khashoggi, Meronta Saat Dicekik, Potongan Tubuh Dimasukkan Dalam Koper
Potongan jenazah jurnalis Arab Saudi Jamal Khashoggi diduga dibawa keluar dari Turki menggunakan koper.
"Namun, karena negosiasi gagal, kepala tim negosiator memerintahkan untuk membunuh Khashoggi," demikian pernyataan kantor jaksa penuntut.
Kolumnis harian Turki Hurriyet Abdulkadir Selvi melakukan sanggahan dengan menyatakan dalam rekaman pertama berdurasi tujuh menit, terdengar suara Khashoggi meronta.
Penyelidik Turki meyakini Khashoggi memohon dilepaskan setelah dia dicekik menggunakan kantong plastik atau tali.
Sementara Badan Intelijen Pusat Amerika Serikat (CIA) dilaporkan meyakini perintah pembunuhan datang dari Putra Mahkota Mohammed bin Salman.
Laporan itu mendapat respon dari Presiden Donald Trump yang mengatakan MBS berulang kali memberitahunya bahwa dia tak terlibat. (Ardi Priyatno Utomo)
CIA Ungkap Peran Putera Mahkota Pangeran Muhammed bin Salman
Setelah melakukan penyelidikan cukup panjang, akhirnya intelijen Amerika Serikat Central Intelligence Agency (CIA) menyimpulkan jika putra mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman yang memerintahkan pembunuhan Khashoggi.
Seperti dikutip Tribunjambi.com dari Washington Post Sabtu (17/11) yang dimuat di Theguardian.com.
Dalam laporannya The Post mengatakan, para pejabat AS sangat yakin dengan hasil investigasi CIA, meski laporan ini berbeda dengan pernyataan pemerintah Saudi yang menyatakan jika Mohammed bin Salman tidak terlibat.
Baca: Maulid Nabi - 12 Peristiwa Mengagumkan yang Dialami Sayyidah Aminah Jelang Kelahiran Muhammad SAW
Baca: Miliki Keistimewaan Tersendiri, Asal Usul Pisau Komando Kopassus, Didesain untuk Menembus Tulang
Baca: Ini Kumpulan Status Lucu Unik Bijak untuk Whatsapp ataupun Caption Instagram dan Facebook
Putra mahkota sendiri membatah keterlibatannya dalam pembunuhan Jmaal Khashoggi, seperti yang dilaporkan kontributor Washington Post, pada 2 Oktober lalu Khashoggi mengunjungi kantor kunsul Saudi di Istanbul untuk mendapatkan dokumen pernikahan dengan tunangannya di Rurki.
Gedung putih menolak berkomentar tentang laporan The Post ini, hanya mengatakan jika itu adalah masalah intelijen. Departemen luar negeri juga menolak berkomentar.

The Post mendapat informasi dari orang-orang penting yang menyelidiki masalah ini, dikatakannya jika CIA menyimpulkan hal ini setelah memeriksa berbagai sumber intelijenm termasuk panggilan telepon saudara laki-laki sang pangeran, Khalid bin Salman, Duta besar Saudi untuk Amerika Serikat.
Khalid mengatakkan kepada Jamal Khashoggi agar dia pergi ke Konsul Saudi di Istanbul untuk mengambil dokumen dan memberinya jaminan keamanan, laporan The Post.
Koran itu menulis tidak jelas apakah Khalid mengetahui Khashoggi akan dibunuh, hanya saja dia membuat panggilan ke saudara laki-lakinya (yang merujuk pada Putra Mahkota Saudi).
Setelah The Post menerbitkan tulisan itu, Khalid bin Salman menyanggah jika dia yang menyuruh Khashoggi untuk pergi ke Turki.
Baca: Bupati Pakpak Bharat Kena OTT, Uang Suap Diduga untuk Amankan Kasus Istrinya
Baca: Ramalan Zodiak 19 November 2018 - Scorpio Introspeksi, Pisces Jadi Harinya Jomblo