Masih Muda & Berani, Benny Moerdani Tangkap Komandan Kopassus Gegara Berencana Culik AH Nasution
Sebelumnya, AH Nasution sempat menjabat Kepala KSAD namun dicopot setelah mengarahkan meriam ke Istana Negara.
Sersan Kompi B mencari-cari mayor Djaelani.
Mereka ingin menangkap Djaelani dan perwira Kompi A yang terlibat rencana penculikan AH Nasution.
Suara senapan menyalak bersahut-sahutan.
Baca: Bukan Passing Grade, Pemerintah Terapkan Sistem Ranking Tes SKD CPNS 2018, Namun Untuk 2 Profesi ini
Baca: Sudah Berada di Landasan Pacu, Pesawat Sriwijaya Balik Arah: Pilot Umumkan Ini
Baca: Misteri Hilangnya MH370 Akhirnya Terungkap? Para Ahli Klaim Pesawat Jatuh di Hutan Kamboja
Kapten Soepomo, mantan anggota RPKAD dari Kompi A juga datang mengendarai tank dari markas kavaleri di Bandung.
Namun, Mayor Djaelani yang dicari-cari itu tidak ada di Batujajar.
Ia tengah menghadiri acara di Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (SSKAD) di Bandung.
Sugiyanto mengatakan Soepomo adalah otak penangkapan Djaelani.
Soepomo bekerjasama dnegan para juniornya di RPKAD termauk Benny Moerdani.
Kemudian, Benny Moerdani datang ke markas RPKAD setelah sekian lama dirawat di rumah sakit.
Menurut Sugiyanto, Benny Moerdani sudah lama berencana menagkap komandannya itu.
Pada malam sebelum Djaelani berangkat ke SSKAD, Benny menawarkan diri mengawal kepergian Djaelani, namun ditolak.

"Benny ingin mengawal agar bisa menangkap Pak Djaelani," katanya.
Benny Moerdani bersama rekan-rekannya mengejar Djaelani ke SSKAD.
Di sana ia dihadang oleh pasukan dari kesatuan lain.