Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi
Polisi Bentuk Tim Khusus Ungkap Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi, Benda Ini Ditemukan di TKP
Satu keluarga ditemukan tewas pada Selasa (13/11/2018) sekitar pukul 03.30 WIB, di rumahnya yang beralamat di Bekasi
"Jadi mereka itu cuma jagain kos-kosan doang, naikin uang kos dan sebagainya gitu. Kalau yang punya mah kakaknya. Sebenarnya rumah kos itu dibeli kakaknya dari warga sini, beli jadi. Jadi bukan mereka yang bangun," ujar Ukar Sukarsih.
Baca: Pembunuhan Satu Keluarga - Surat Terakhir Putri Diperum Nainggolan dan Maya Ambarita Bikin Terharu
Meskipun sudah tinggal cukup lama di wilayah tersebut, keluarga Diperum Nainggolan tidak pernah menyerahkan fotokopi KTP maupun KK kepada Ketua RT Agus Sanih.
Sudah berkali-kali suami Ukar Sukarsih menagih kepada yang bersangkutan.
Akan tetapi setiap kali ditagih, korban selalu berkilah dan menjanjikannya.
"Kalau dimintain fotokopi KTP dan KK, orangnya nggak mau, bilang nanti-nanti melulu. Gitu juga kalau ditagih uang iuran rutin, nggak mau bayar. Bahkan lebih galakan dia daripada kita," tutur Ukar Sukarsih.
Baik Diperum Nainggolan maupun istrinya, Maya Boru Ambarita dikenal sama-sama keras dan cenderung galak.
Lantaran wataknya yang demikian, keduanya pernah terlibat keributan dengan Agus Sanih sebagai Ketua RT.
"Galaknya minta ampun. Suami saya pernah selek (ribut) sama dia gara-gara KTP, KK dan uang iuran," ucap Ujar Sukarsih.
Baca: Nonton Bola Live Streaming Indonesia Vs Timor Leste Live RCTI di TV Online Untuk Nonton di HP
Wanita tersebut menyesalkan sikap warganya, terutama para pendatang yang tidak mau menyerahkan fotokopi KTP kepada Ketua RT masing-masing.
"Nggak cuma mereka aja, yang lain juga banyak. Giliran udah kayak gini ada kejadian kan ribet jadinya," kata Ukar Sukarsih.
Sebelumnya, satu keluarga ditemukan tewas pada Selasa (13/11/2018) sekitar pukul 03.30 WIB, di rumahnya yang beralamat di Jalan Bojong Nangka 2 RT 02/07 Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi.
Jasad keluarga yang diduga menjadi korban perampokan dan pembunuhan sadis itu kemudian dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk dilakukan autopsi.(*)