VIDEO: Parjiman Khawatir Rumahnya Amblas Karena Longsor
Tanah longsor terjadi di kawasan Jalan Sunan Derajat, Lorong Wawaw, RT 35, Kelurahan Kenali Asam Bawah
Penulis: Rian Aidilfi Afriandi | Editor: Nani Rachmaini
Laporan Wartawan Tribun Jambi, Rian Aidilfi Afriandi.
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Tanah longsor terjadi di kawasan Jalan Sunan Derajat, Lorong Wawaw, RT 35, Kelurahan Kenali Asam Bawah, Kecamatan Kotabaru. Tepatnya tak jauh dari SMK Purnama, Selasa (13/11).
Satu di antara warga, Parjiman (53) khawatir rumahnya ikut amblas terkena longsor tersebut.
"Tanahnya amblas sekitar 10 meter," ujarnya kepada Tribun.
Menurutnya, peristiwa tanah longsor yang persis berada di jalan setapak sebelah rumahnya itu akibat hujan deras beberapa hari ini.
Peristiwa itu katanya, terjadi sekira pukul 08.00 WIB. Saat itu, sempat terdengar bunyi pergeseran tanah.
"Bunyi kresek-kresek. Kami keluar rumah untuk ngecek, terjmnyata sudah ada retakan tanah," katanya.
Namun, sekira pukul 13.00 WIB, setelah adzan Salat Zuhur, lanjutnya, tanah setapak jalan menuju rumahnya amblas.
"Sampai sekarang masih bunyi akar pohon mau putus karna tanahnya mau longsor," katanya lagi.
Padahal, kata dia, setelah peristiwa itu, dirinya langsung melapor ke Badan Lingkungan Hidup (BLH) Provinsi Jambi sekira pukul 10.00.
"Namun belum ada tanggapan. Katanya tadi mau langsung ke lokasi tapi dak muncul-muncul," ucapnya.
Dirinya takut, dia, istri dan anaknya menjadi korban dari peristiwa itu. "Kalau sampai kami jadi korban, kami minta gantu rugi kepada penggali tanah terdahulu," ujarnya.
Ia menceritakan, 9 Desember 2015, pernah terjadi longsong pertama kalinya persis di jalan masuk ke rumahnya itu. Penyebab longsor, menurutnya, selain faktor cuaca, juga karena penggalian sepihak oleh warga sekitar.
"Si penggali ini warga sekitarlah. Dia menggali tanah ini tanpa musyawarah lagi. Tak memikirkan akibatnya ke depan terhadap lingkungan dan warga," sebutnya.
"Kita protes berkali-kali kepada si penggali. Tapi dia tak perduli," tambahnya.
Bahkan, 29 Desember 2015, dia juga telah mengajukan laporan ke Wali Kota Jambi. "Tapi tidak direspon sampai sekarang,"
Ia berharap, pihak dari pemerintah kota atau pejabat setempat memperhatikan peristiwa ini. "Jangan sampai ada korban jiwa baru bertindak," tandasnya. (*)