Mengenal Ratmi B-29, Pelawak yang Dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Ternyata Faktanya. .
Bagaimapun juga, khalayak lebih mengenal Ratmi sebagai pelawak dan pemain film, alih-alih seorang pejuang.
Seperti dilaporkan Majalah Intisari edisi November 1980 dengan judul "Wanita-Wanita yang Dimakamkan di Taman Pahlawan Kalibata", semua berkat jasa Ratmi membela negara.
Ia pun dianugerahi bintang gerilya, bintang kemerdekaan I dan II, dan bintang gerakan operasi Militer I dan V.
Ratmi B-29 pernah menjadi sersan dua pada Laskar Wanita (Laswi) pimpinan Ny. Arudji Kartawinata sebagai anggota Batalyon D Brigade 16 “Citarum” Jawa Barat.
Baca: Hari Pahlawan: Tidak Ada TNI, Pilot Bahkan Presiden Tanpa Seorang Guru
Ia juga pernah masuk pasukan Srikandi dan tahun 1945-194 ia ikut berjuang di daerah Banyumas, Jawa Tengah.
Ratmi B-29 merupakan pelawak kelahiran Bandung, Jawa Barat, pada 16 Januari 1932.
Sebelum jadi pelawak, ia lebih dahulu dikenal sebagai seorang penyanyi lagu-lagu keroncong yang dirintisnya pada 1943.
Pada 1947, ia masuk perkumpulan wayang orang, dan mulai merambah ke dunia film pada 1961 sebagai seorang figuran.
Tak hanya itu, Ratmi B-29 juga masuk dunia lawak, bergabung dengan grup “Tiga Djenaka” hingga 1976—sebelum akhirnya membentuk grup lawaknya sendiri bertajuk Ratmi Cs.
Dari sinilah pamornya sebagai seorang komedian melejit.
Ratmi menikah tiga kali.
Suami pertama bernama Idris, yang meninggal dunia. Suami kedua Surnarno, yang kemudian bercerai.
Sekitar tahun 1973, ia bertemu dengan seorang pemuda yang 10 tahun lebih muda.
Beralis dan berkumis tebal bernama Didi Sugandhi. Mereka bertemu dalam sebuah pengambilan film di Bandung.
Ceritanya, seorang sopir mengantar Ratmi yang mendadak sakit ke ayah si sopir.
Dasar jodoh, Ratmi yang katanya kemasukan roh jahat di Cibulan (ketika opname film Ayah, tiga hari sebelumnya) bisa sembuh.
Sopir tersebut tidak lain Didi Sugandhi, suami dan ayah dari 4 orang anak.
Didi kemudian bercerai dari isterinya yang pertama untuk kemudian menikah dengan Ratmi.
Tiga anak Didi dari isteri pertama diambil oleh Ratmi dan diasuh seperti anaknya sendiri.
Dan pangkuan Didilah Ratmi mengembuskan napas terakhirnya ketika hendak menuju rumah sakit di Ujungpandang. (Majalah Intisari)