Hari Pahlawan
Hari Pahlawan 10 November - Mengenal HR Rasuna Said, Jurnalis yang Lawan Penjajah dengan Tulisan
HR Rasuna Said adalah salah satu pahlawan perempuan yang bernama lengkap Hajah Rangkayo Rasuna Said.
Setelahnya, Rasuna Said melanjutkan ke Sekolah Mengatur Rumah Tangga dan Masak-memasak.
Ia kemudian pindah ke sekolah thawalib, lalu jadi murid yang paling pandai.
Selain pandai, Rasuna Said juga ahli berpidato, teman-teman. Beliau adalah sosok yang percaya diri dan bersemangat.
Di usia 22 tahun, Rasuna Said ditangkap dan di penjara oleh pihak Belanda, di masa sebelum kemerdekaan.
Saat itu ia diasingkan ke penjara perempuan Bulu, Semarang, Jawa Tengah. Saat itu, banyak surat kabar Indonesia dan Tiongkok-Melayu yang memprotes tindakan pihak Belanda ini.
Di sana, ia juga bertemu dengan pemimpin perempuan lainnya yang ditahan karena tulisannya dianggap menghasut rakyat untuk melawan penjajah.
Sebelumnya, Soekarno yang di tahun 1930 menjabat sebagai pemimpin Partai Nasional Indonesia, juga dijebloskan di penjara Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat.
Baca: Pria Asal Malaysia Ini Diadili di PN Jambi, Ada Sabu dalam Perutnya
Peristiwa-peristiwaini kemudian membuat masyarakat Indonesia geram dan semakin bersemangat melawan penjajah.
Saat keluar dari tahanan, beliau ingin melanjutkan perjuangan merebut kemerdekaan, tapi keadaan semakin sulit.
Akhirnya, Rasuna Said pergi ke Medan, Sumatera Utara untuk mendirikan Perguruan Puteri dan menerbitkan majalah Menara Puteri.
Saat masa kependudukan Jepang, beliau juga bekerja sama mendirikan Pemuda Nipon Raya dengan Chotib Sulaeman, untuk menyatukan pemuda di Sumatera Barat.
Namun kemudian, perkumpulan ini dibubarkan oleh pemerintah Jepang.
Para pemimpin di Sumatera Barat pun mengusulkan untuk membentuk Laskar Rakyat, saat tahu di Jawa dibentuk Heiho dan PETA.
Akhirnya pemerintah Jepang mengabulkan dan terbentuklah Gya Gun, dengan bagian puteri yang bernama Tubuh Ibu Pusat Laskar Rakyat, yang dipimpin Rasuna Said.
Sampai menuju kemerdekaan, Rasuna Said dan tokoh lainnya membentuk Komite Nasional Indonesia (KNI) di tanggal 13 Agustus 1945.
Baca: Perubahan Jadwal Pengumuman Hasil SKD CPNS Kemenkumham 2018