Ketika Pisau Khukri Sudah Dicabut, Tentara Bayaran Gurkha Ini Pantang Surut ke Belakang, Ini Kisah
TRIBUNJAMBI.COM - Awalnya tentara Gurkha merupakan pejuang tradisional yang bertempur demi kerajaan
Berkat kemampuan khusus yang dimiliki, dalam setiap operasi tempur Gurkha biasanya bertugas bersama pasukan elit Inggris, SAS.
Gurkha Parachute Units sudah terbentuk sejak lama dan memiliki dua batalion yakni 153 Gurkha Parachute Battalion.
Sewaktu PD II unit ini digabungkan menjadi The 2nd Indian Airborne Division dan terlibat pertempuran seru melawan Jepang di kawasan Malaya.
Selain kemampuan bertempur lewat udara, unit ini juga mempunyai kemampuan mencari jejak, medis, support senjata, SAR, dan komando.
Agar kemampuan Parachute unit tetap prima mereka mendapat latihan rutin kendati sedang dalam kondisi tidak perang.
Pasukan Gurkha yang berada dalam batalion teknik, komunikasi dan transport merupakan pendukung bagi pasukan infanteri maupun airborne yang sedang bertugas.
Dukungan yang diberikan tak hanya mencakup unsur logistik, komunikasi dan pengangkut pasukan saja, tapi juga tempur.
Oleh karena itu, dalam setiap pertempuran, ketika pasukan infanteri dan airborne sudah turun ke gelanggang, Gurkha lainnya siap memberikan dukungan berupa tembakan artileri, antitank dan antipesawat.
Dengan demikian jika sudah terjun ke medan tempur, unit-unit Gurkha bisa bertempur bahu membahu dengan unit non-Gurkha lainnya dan bukan hanya berfungsi sebagai ujung tombak saja.
Penulis: Agustinus Winardi