Penyelam Terguncang, Beberkan Kondisi Bawah Laut Tempat Puing Lion Air, Banyak Jasad Tak Utuh
Makmur Aji menjawab hanya yang dianggap utuh yang bisa diangkat ke permukaan. Termasuk juga keadaan korban.
"Mulai pertama medan termasuk medan baru jadi belum tahu, begitu turun di bawah kendalanya visibility, maksudnya jarak pandang, kedua lumpur yang ada di kedalaman, nah tiga peluang ini butuh waktu. Memang sulit bagi kami mencari detail yang ada, yang bisa kita angkat ya kita angkat," ucapnya.
Lihat videonya:
Sebelumnya, cerita penyelam juga disampaikan Agus Sulaiman yang telah turun dua kali ke dasar perairan Karawang.
Dikutip TribunWow.com dari Instagram @hariankompas, Agus Sulaiman bukan pertama kalinya menjadi penyelam sukarelawan kegiatan dari SAR.
Namun, kali ini ia merasa terguncang hatinya setelah menyelam dalam proses pencarian penumpang Lion Air JT 610.
“Saya hanya bisa menangis di dalam air,” kata Agus Sulaiman.
Selain menangis, Agus juga tidak berani bercerita banyak soal apa yang dilihat dan ditemukannya di dasar laut.
Rekaman soal pengalamannya tersebut hanya berani ia simpan dalam ingatan serta kamera yang dibawanya.
Tabur bunga
Selasa (6/11/2018) siang sekitar pukul 11.30 WIB, KRI Banjarmasin yang mengangkut para keluarga korban pesawat Lion Air PK-LQP tiba di lokasi jatuh pesawat nahas tersebut, perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat.
Keluarga korban melakukan pembacaan doa di atas geladak kapal dengan dipandu lima rohaniwan.

Kemudian para keluarga korban diarahkan keluar tenda yang berada di atas geladak KRI Banjarmasin, untuk melakukan prosesi tabur bunga.
Saat prosesi tabur bunga berlangsung, kesedihan mereka pecah dengan jerit tangis.
Korban Lion Air
Sembari menabur bunga di lautan dan menatap birunya perairan Tanjung Karawang, derai air mata terus bercucuran dari mata mereka.