Begini Sikap Pemilik Lion Air Saat Diminta Keluarga Korban Pesawat Lion JT 610 Untuk Berdiri
Mengenakan kemeja putih, Rusdi bersama Dirut Lion Air Edward Sirait dan jajaran direksi maskapai penerbangan Lion Air memasuki aula
TRIBUNJAMBI.COM - Pemilik maskapai penerbangan Lion Air, Rusdi Kirana bertemu dengan ratusan anggota keluarga korban jatuhnya pesawat Lion Air PK-LQP dalam konferensi pers penjelasan evakuasi korban di Hotel Ibis Cawang, Jakarta Timur, Senin (5/11/2018).
Mengenakan kemeja putih, Rusdi bersama Dirut Lion Air Edward Sirait dan jajaran direksi maskapai penerbangan Lion Air memasuki aula yang sudah dikerumuni keluarga korban.
Baca: Hendri Sastra akan Beberkan Ada Oknum Pejabat Tanjab Barat Terima Fee Pipanisasi, Siapa Dia?
Baca: Perlakuan Veronica Tan ke Anak-anaknya Jelang 2 Bulan Kebebasan Ahok, Seperti ini Ternyata!
Mereka duduk di barisan paling depan.
Hadir Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Dirut Lion Air Rudi Lumingkewas, Kepala Badan Nasional Pencarian, Pertolongan (Basarnas) Marsekal Madya M Syaugi.
Kemudian Ketua KNKT, Soerjanto Tjahjono dan Kapusdokkes Polri, Brigjen Arthur Tampi.

Mereka memaparkan laporan upaya evakuasi korban.
Setelah itu, para anggota keluarga korban diberi kesempatan menyampaikan pernyataan.
Suasana di ruangan itu pun hening dan tegang.
Terdengar isak tangis anggota keluarga ketika meluapkan emosi setelah berhari-hari menunggu kepastian akan nasib yang terkasih.
Baca: 8 Gempa Bumi di Indonesia Hari Ini, Daftar Lokasi dan Kekuatan Guncangan
Baca: Polres Muarojambi Akan Beberkan Kasus Rudapaksa oleh Ayah Kandung
"Saya ucapkan terimakasih dan apresiasi untuk semua jajaran yang telah mengevakuasi dan bekerja penuh, tapi tidak untuk Lion Air. Pak Rusdi Kirana saya anggap gagal," kata Ayahanda Johan Ramadan, seorang korban yang disambut riuh keluarga korban lainnya.
"Dengan rasa hormat, pak. Saya mohon Pak Rusdi Kirana berdiri. Saya baru lihat pertama kali ini Pak Rusdi," imbuhnya.
Duta Besar RI untuk Malaysia itu hanya terdiam mendengar kekecewaan anggota keluarga.
Dia kemudian berdiri menghadap ratusan wajah yang tak gembira itu sembari menunduk dan menangkupkan tangan layaknya tanda permintaan maaf.
Tak hanya sekali, Rusdi kembali diminta berdiri oleh ayah seorang korban bernama Pangki Pradana Sukandar, Mohamad Bambang Sukandar.
Baca: Penyelam Ini Bergetar Saat Melihat Jasad Korban Lion Air JT610 di Dasar Laut
Baca: Masih Promo! Buruan Beli Donat JCO Hari ini, Beli 2 Lusin Cuma Rp102 Ribu, ini Syarat Mendapatkannya
Bambang meminta Lion Air membenahi manajemennya, agar kejadian serupa tak terulang.
"Kami dapat info, benar atau tidak, pesawat ini trouble dari bandara Ngurah Rai. Landing di cengkareng ada perbaikan, apa perbaikan itu sudah clear. Dalam hal ini teknisi lion air harus tanggung jawab penuh bukan hal sepele, nyawa ratusan harus ditanggungjawabi. Anak saya itu 29 tahun pekerja untuk difabel, putrinya baru empat tahun," ujarnya lalu terisak.
"Kalau benar mohon diproses hukum. Tolong manajemen Lion diperbaiki jangan sampai terjadi lagi. Kejadian sudah berapa kali. Kami tak bermaksud diskredit Lion tapi ini kenyataaannya," katanya.
Usai pertemuan tersebut, Rusdi bergegas meninggalkan ruangan.
Awak media tak berhasil menemuinya usai acara.
Baca: Sedang Tanding, Link Live Streaming Timnas Indonesia Vs Malaysia Piala AFF Futsal 2018, MNC TV
Baca: Daniel Mananta Ungkap Sikap Ahok yang Masih Marah-marah Saat Dikunjunginya di Penjara, Karena ini
Rusdi Kirana membangun Lion Air bersama saudaranya, Kusnan Kirana sejak 1999.
Bisnis penerbangan ini memiliki konsep penerbangan berbiaya murah (low cost).
Hingga saat ini, Lion Air Group memiliki beberapa penerbangan termasuk Lion Air, Wings Air, Batik Air, Malindo (Malaysia), dan Thai Lion Air (Thailand).
Baca: 3 Titipan Soeharto pada Prabowo Subianto saat akan Berangkat Operasi, Ternyata Bukan Ongkos
Baca: Laba Bersih Bank Syariah Naik 14,78 Persen
Sementara itu, Lion Air nomor penerbangan JT 610 rute Jakarta-Pangkal Pinang jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10/2018) lalu.
Pesawat itu membawa 189 orang, termasuk penumpang dan kru pesawat.
Penumpang terdiri dari 178 orang dewasa, satu anak-anak, dan dua bayi.
Sementara kru pesawat terdiri dari dua kokpit kru dan enam orang awak kabin.
IKUTI KAMI DI INSTAGRAM: