Sopir Taksi Online di Palembang, Dihantui Perampokan dan Pembunuhan
Pembunuhan dan perampokan dalam dua kasus itu, modus yang digunakan para tersangka sama, yakni pura-pura menjadi pemesan.
Kejadian itu dilaporkan langsung oleh Fitriani (32), istri korban ke Polda Sumsel pada Selasa (30/10/2018) kemarin.
Kapolda Sumatera Selatan, Irjen Pol Zulkarnain Adinegara yang telah menerima laporan tampak berang atas ulah pelaku kejahatan yang tak kunjung jera meskipun tiga pelaku perampokan sopir taksi online tewas di ujung peluru.

Baca: Kisah Bandit Legendaris, dari Kusni Kasdut, Mat Peci Hingga Slamet Gundul 55 Kali Merampok Bank
Zulkarnain kembali membentuk tim khusus untuk mengungkap kasus hilangnya Sofyan. Bahkan, ia pun akan mengambil tindakan tegas kepada para pelaku jika benar Sofyan telah menjadi korban perampokan.
“Ini menjadi atensi kami, akan diungkap sampai tuntas siapa pelakunya. Saya tidak akan segan ambil tindakan tegas,” kata Zulkarnain, Rabu ( 31/10/2018).
Dugaan kuat Sofyan telah menjadi korban perampokan setelah melihat rekam jejak korban dari pesanan yang ia terima. Dalam akun, pemesan adalah seorang perempuan. Namun, ketika datang ternyata laki-laki. Tak hanya itu, Fitriani sampai sekarang pun telah putus kontak dengan suaminya.
“Akun pemesan itu masih kami selidiki, siapa pemesan dan siapa yang jadi penumpang,” ujarnya.
Baca: Laut dengan Arus Deras Ditaklukkan Marinir TNI AL ini Saat Ambil Black Box Lion Air JT 610
Para sopir taksi online pun kini diimbau untuk lebih selektif dalam menerima penumpang. Terlebih lagi waktu dan lokasi yang hendak dituju.
Zulkarnain mengatakan, keamanan diri ketika bekerja adalah prioritas utama. Terlebih lagi kepada para sopir taksi online bekerja tanpa batasan waktu.
“Kalau pemesan dan penumpangnya itu berbeda, lebih baik tidak usah ambil. Karena jelas ada indikasi kecurigaan, apalagi melewati jalan yang gelap dan jauh. Para sopir juga harus selektif terhadap calon penumpang,” imbaunya.(*)