Info Terkini Kota Jambi

Fasha: Kunci Sukses Konsep Membangun Smart City adalah Komitmen, Inovasi dan Sustainability

Kali ini, Doktor Ilmu Pemerintahan IPDN itu memaparkan konsep dan best practice "Smart City" pada event nasional ...

Penulis: Rohmayana | Editor: Duanto AS
IST
Wali Kota Jambi, Syarif Fasha, saat menjadi pembicara di UI Depok. 

Laporan Wartawan Tribun Jambi, Rohmayana

TRIBUNJAMBI.COM, DEPOK - Wali Kota Jambi, Syarif Fasha, kembali membuktikan kiprahnya sebagai seorang "visionary leader" yang handal.

Sebagai pemimpin yang visioner, Syarif Fasha bukan hanya mampu membangun visi dan konsep, namun juga mumpuni dalam mengimpementasikan dalam pembangunan Kota Jambi. Setidaknya, apresiasi itu kembali hadir dari kalangan dunia akademis.

Pada Kamis pagi (1/11), Syarif Fasha didaulat menjadi pembicara oleh perguruan tinggi ternama, Universitas Indonesia.

Kali ini, Doktor Ilmu Pemerintahan IPDN itu memaparkan konsep dan best practice "Smart City" pada event nasional yang bertajuk Universitas Indonesia (UI) Industry and Government (I-GOV)Expo 2018, yang berlangsung di Balairung Kampus UI Depok.

Acara yang diselenggarakan UI itu, bertujuan mewujudkan konsep "Pentahelix" yang terdiri dari akademisi, pemerintahan, industri, media massa dan masyarakat.

Acara itu mengambil tema "Sinergi Bangsa Menuju Indonesia Mandiri", event ini berusaha mewujudkan sebuah wadah untuk mempertemukan seluruh elemen yang ada di Pentahelix, agar dapat saling bertemu dan berinteraksi untuk menghasilkan kerjasama yang aplikatif dan konkret bagi kemajuan Indonesia.

Talkshow dengan sistem panel tersebut juga mempertemukan Syarif Fasha dengan pembicara utama lain dari kalangan akademisi dan praktisi kenamaan, seperti, Dr Wahyudi, Senior Manager Smart City Government Development PT Telkom Indonesia, Ahmad Gamal, SArs, MSi, MUP, PhD, Manajer Kemitraan Smart City Universitas Indonesia.
Talk show tersebut langsung dipandu Senior Researcher in Computer Engineering, F Astha Ekadiyanto, ST, MSc

Dalam paparannya, Syarif Fasha memamparkan implementasi Smart city yang dianut pemda seluruh Indonesia. Dia juga memaparkan kondisi terkini

Wali Kota Jambi, Syarif Fasha, saat menjadi pembicara di UI Depok.
Wali Kota Jambi, Syarif Fasha, saat menjadi pembicara di UI Depok. (IST)

"Di Indonesia, banyak daerah yang salah kaprah dalam memaknai konsep smart city. Banyak di antaranya yang berpikir bahwa smart city hanya bercerita tentang seputar IT, internet, CCTV, dan lainnya. Smart city konteksnya lebih dari itu. Seperti yang ada di Kota Jambi, smart city adalah sebuah konsep yang menciptakan sebuah kota pintar dalam mengatasi berbagai persoalan dan keterbatasan, kota yang membangun kenyamanan bagi masyarakatnya, dan kota yang memanusiakan masyatakatnya.

Kota Jambi dibangun dengan konsep inovasi karena kami dihadapi dengan berbagai keterbatasan, baik anggaran, infrastruktur, dan teknologi, namun kami punya potensi SDM, dari poin itu kami memulai Smart City," kata Fasha.

Lebih lanjut, Fasha menjelaskan bahwa inovasi hadir untuk mengatasi berbagai masalah masyarakat urban perkotaan. Berbagai layanan publik berkualitas, lingkungan hidup dan infrastruktur dapat dipenuhi dengan inovasi. Oleh karenanya menurut Fasha, peran kepala daerah harus ada untuk berinovasi, menyelesaikan permasalahan tersebut.

"Kunci sukses dalam membangun konsep Smart City adalah komitmen, inovasi dan sustainability. Inovasi yang diciptakan harus sustainable, dalam artian jika kepemimpinan berganti, sistem sudah ajeg dan handal, dan dinamis mampu menyesuaikan perubahan teknologi. Kepala daerah harus punya komitmen dalam membangun smart city, punya konsep dasar yang harus disesuaikan dengan kebutuhan daerahnya, jangan latah mengadopsi namun tidak dibutuhkan," urai Fasha.

Menurut Fasha, implementasi smart city di Kota Jambi, berjalan cukup baik. Sejak awal kepemimpinan dirinya, roadmap fondasi smart city telah dirangkai dengan matang. Awal kepemimpinan merupakan periode membangun inovasi dan pada tahun ketiga mulai meranjak pada investasi infrastruktur IT, alhasil pada tahun 4 dan 5 Smart City telah impelentatif di Kota Jambi.

"Smart city hadir mencakup berbagai aspek, terutama dalam mendukung pelayanan publik, yang benar-benar dibutuhkan dan dirasakan oleh masyarakat. Saat ini kami telah kembangkan berbagai aplikasi pelayanan, kami bangun pusat kendali kota JCOC (Jambi City Operation Center; red), kami juga libatkan mitra pemerintah, berbagai stakeholder, dari masyarakat sampai dunia usaha untuk berpartisipasi membangun smart city di Kota Jambi. Saat ini kita hidup di era kolaborasi. Antar daerah saling berbagi, maju bersama untuk memajukan Indonesia dari daerah. Kami dengan tangan terbuka merangkul dan mengajak seluruh daerah bersama Kota Jambi bangun Indonesia. Dari Kota Jambi untuk Indonesia," tutur Fasha.

Pada akhir sesi, seluruh peserta berkesempatan berdialog dan berdiskusi kritis tentang konsep smart city di Kota Jambi, bersama Wali Kota Syarif Fasha.

Acara diakhiri demgan pemberian cinderamata oleh civitas akademika Universitas Indonesia kepada Syarif Fasha dan narasumber lain.

Kebijakan Syarif Fasha sebagai kepala daerah yang melahirkan banyak kreasi dan inovasi, terutama dalam mengembangkan smart city di Kota Jambi, turut pula menuai apresiasi dari salah satu akademisi perguruan tinggi ternama di dunia tersebut. Satu di antaranya dari Suryadi, Kepala Sub Direktorat Kerjasama Universitas Indonesia.

"Alhamdulillah Kota Jambi telah melakukan inovasi yang sangat berharga yang perlu kita contoh, terutama oleh daerah lain. Bukan berarti langsung diadopsi, namun bisa disesuaikan, karena pemda tidak perlu melakukan tiset dari awal, namun apa yang terbaik dari Kota Jambi dapat di replikasi, sesuai kebutuhan," sebutnya.

Akademisi kampus "jaket kuning" itu juga berharap besar akan adanya keberlangsungan kerja sama antara civitas UI dengan Pemerintah Kota Jambi di masa yang akan datang.

"UI mengapresiasi langkah Kota Jambi dalam mengembangkan smart city, namun harus ada pengembangan karena masyarakat sangat dinamis dan teknologi selalu berkembang. Saat ini internet of things, semua berbasis ICT (information, communication and technology). Pemkot Jambi sudah melakukan satu pijakan yang berarti bagi masyarakat, saya yakin Kota Jambi akan selalu berkembang dan menjadi pelopor di Indonesia. Kedepan kami harapkan antara UI dan Kota Jambi ada kerjasama komprehensif terkait pengembangan Kota Jambi. Seluruh OPD Pemkot dapat berkolaborasi dan bersinergi dengan seluruh fakultas yang ada di UI untuk mewujudkan indonesia yang mandiri," katanya.

Sebagaimana diketahui, saat ini Kota Jambi memang telah bertransformasi sebagai kota yang mengimplementasikan konsep smart city dengan baik di Indonesia. Berbagai kegiatan pemerintah dan pelayanan publik telah diimplementasikan dalam bentuk aplikasi pelayanan berbasis teknologi informasi.

Pemkot Jambi saat ini telah meluncurkan 14 aplikasi guna menunjang kinerja Pemerintah Kota Jambi dan pelayanan publik. Tidak salah kiranya, Kota Jambi terpilih sebagai salah satu dari 25 daerah percontohan (pilot project) implementasi smart city di Indonesia. (*)

Baca: Jogging Track di Danau Sipin sudah 80 Persen, Syarif Fasha Cek Lokasi

Baca: Wali Kota Jambi Syarif Fasha Resmi Buka MTQ ke-49 Tingkat Kota Jambi

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved