Dinilai Punya Catatan Kemanan Buruk, Media Australia Sebut Lion Air 'Problematik'

Pesawat Lion Air JT-610 dengan rute Jakarta-Pangkal Pinang jatuh setelah tiga belas menit mengudara.

Editor: Suci Rahayu PK
tribunjambi/wawan
Pesawat Lion Air JT610 yang Jatuh Baru 2 Bulan Mengudara 

TRIBUNJAMBI.COM - Pesawat Lion Air JT 610 jatuh di perairan Tanjung Karawang pada Senin (29/10/2018).

Pesawat Lion Air JT-610 dengan rute Jakarta-Pangkal Pinang jatuh setelah tiga belas menit mengudara.

Baca: 30 Penyelam Dikerahkan, Keberadaan Badan Pesawat Lion Air JT-610 Masih Teka-teki

Atas tragedi tersebut, sejumlah media asingpun ikut menyoroti kinerja maskapai Lion Air.

Bahkan media Australia menyebut maskapai budget murah itu sebagai maskapai yang problematik.

Hal ini seperti disampaikan oleh seorang David Lipson, jurnalis koresponden ABC Australia untuk Indonesia dalam sebuah video yang diunggah kantor berita ABC730.

Dilansir Gridhot.id dari akun Twitter resmi ABC730, video berdurasi 1 menit 46 detik itu awalnya menjelaskan ihwal kecelakaan yang dialami pesawat Lion Air JT 610.

Dalam sebuah sesi tanya jawab dengan pembaca berita, David Lipson menjelaskan catatan kecelakaan yang dialami oleh maskapai Lion Air.

Baca: Jaksa Kasus Ahok dan Jessica Penumpang Lion Air JT 610 yang Jatuh, Tak Biasanya Ajak Istri

"Bagaimana catatan keamanan yang dimiliki Lion Air?," ujar seorang wanita yang terdenagr dalam video.

"Yah, tidak terlalu bagus sama sekali.

Maskapai ini baru mulai beroperasi pada tahun 2000.

Dan sejak itu sudah ada 15 insiden, termasuk kecelakaan yang sangat signifikan di sekitar tahun 2004 di kota Solo, Indonesia, di mana sekitar 25 orang tewas.
Maskapai ini juga pernah tergelincir dari landasan di Bali pada tahun 2013 hingga ke laut.

Semua orang selamat dari insiden itu.

Baca: Pencarian Hari Pertama Pencarian Korban Lion Air JT610, Basarnas Temukan 24 Kantong Jenazah

Tetapi sejumlah insiden lain juga telah menimbulkan kekhawatiran besar, begitu banyak, sehingga setelah kecelakaan ini, semua pejabat dan kontraktor Australia telah diberitahu bahwa mereka dilarang terbang bersama maskapai Lion Air.

Sekarang, Lion Air adalah maskapai penerbangan besar.

Maskapai ini mengoperasikan atau mengendalikan sekitar 51 persen pasar penerbangan domestik Indonesia.

Halaman
12
Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved