10 Informasi Seputar Kecelakaan Pesawat Lion Air JT610

Upaya pencarian dan penyelamatan Lion Air JT610 dilakukan sejak Senin pagi hingga saat ini. Berikut adalah sejumlah fakta seputar

Editor: Suci Rahayu PK
(AFP PHOTO/RESMI MALAU)
Anggota Basarnas melakukan persiapan untuk mencari korban jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 ke laut, di Pelabuhan Jakarta, 29 Oktober 2018. Pesawat Lion Air tujuan Pangkalpinang tersebut membawa 188 orang. 

TRIBUNJAMBI.COM - Kabar tentang pesawat Lion Air JT610 yang berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, menuju Pangkalpinang di Kepulauan Bangka Belitung hilang kontak pada Senin pagi kemarin menyebar dengan cepat dan membuat masyarakat Indonesia gempar.

Baru pada sekitar pukul 09.40 WIB Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) memastikan bahwa pesawat Lion Air JT610 tersebut jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat.

Baca: Suami Tasya Kamila Lihat Langsung Penumpang Lion Air JT 610 yang Jatuh Saat Diminta Boarding

Upaya pencarian dan penyelamatan Lion Air JT610 dilakukan sejak Senin pagi hingga saat ini.

Berikut adalah sejumlah fakta seputar tragedi jatuhnya pesawat itu.

1. Jatuh setelah 13 menit mengudara

Presiden Direktur Grup Lion Air Edward Sirait mengatakan, pesawat jatuh setelah mengudara selama sekitar 13 menit.

Ia menjelaskan, pesawat tersebut take off pukul 06.20 WIB.

Namun setelah 13 menit mengudara, tidak ada komunikasi lagi antara awak pesawat dengan tower maupun operation center Lion Air.

Kemudian pihaknya menerima informasi dari berbagai pihak yang melihat sebuah objek di Tanjung Karawang yang diduga kuat merupakan pesawat Lion Air JT610.

Pesawat itu kemudian dinyatakan jatuh, proses pencarian dimulai.

2. Pilot sempat minta kembali

Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono mengatakan, pilot Lion Air JT610 sempat meminta return to base (RTB) atau kembali ke Bandara Soekarno-Hatta setelah sekitar dua menit lepas landas kepada air traffic control (ATC).

Meski demikian, pihaknya masih belum mengetahui mengapa pilot meminta untuk kembali.

Soerjanto mengatakan, RTB diminta salah satunya karena masalah di mesin pesawat.

Pilot pesawat disebut memiliki sebuah buku panduan untuk mengetahui kapan serta alasan mereka harus meminta RTB.

Baca: Jadi Korban Pesawat Lion Air JT 610, Andri Wiranofa, Jaksa yang Pernah Tangani Kasus Ahok

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved