Sejarah Sumpah Pemuda 1928 - Saat Partai Politik, Pemuda dan Pers Menjadi Satu
Sumpah Pemuda sendiri merupakan hasil dari Kongres Pemuda II yang didahului oleh Kongres Pemuda I dua tahun sebelumnya.
Yang menjadi anggota pemufakatan itu ialah Partai Nasional Indonesia, Partai Sarikat Islam, Algemeene Studieclub, Budi Utomo, Pasundan, Sarekat Sumatra, Kaum Betawi, Perserikatan Celebes dan beberapa perkumpulan lain.
Pemufakatan itu mengadakan kongres pertama di Surabaya dari tanggal 30 Agustus sampai tanggal 2 September 1928.
Kongres itu mengambil mosi yang sangat penting:
"Pergerakan rakyat Indonesia harus bersatu padu untuk mewujudkan cita-cita nasional."
Ya. Keadaan telah matang untuk menciptakan persatuan.
Persatuan yang diidamkan sudah tiba, sudah tercapai yang akhirnya terbukti pada 1928.
Dengan berkumpulnya para pemuda idealis utopis pada waktu itu yang memiliki cita-cita tinggi.
Langkah panjang sudah ditempuh, persiapan sudah juga dijalankan.
Selanjutnya Kongres Pemuda II perlu diadakan.
Kongres Pemuda II
Kongres Pemuda II memang terlaksana dan dihadiri wakil dari organisasi pemuda seluruh Indonesia.
Banyak pula berdatangan tokoh-tokoh partai politik dan tidak ketinggalan wakil dari pers, baik wakil pers Indonesia maupun Tionghoa.
Kongres berlangsung dari 27-28 Oktober 1928 di Jakarta.
Atas beberapa pertimbangan setelah perdebatan, bunyi sumpah pemuda yang asli pun diubah sebagai berikut:
"Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe bertoempah darah yang satoe, tanah Indonesia.
Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe berbangsa yang satoe, Bangsa Indonesia.
Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia."
(Intisari)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jambi/foto/bank/originals/26102018_sumpah-pemuda_20181026_133919.jpg)