Berawal dari Lukisan, Soekarno Sampai Klepek-klepek Saat Tahu Sosok Asli Wanita yang Dilukis itu
Pada suatu hari di tahun 1959, pelukis Basuki Abdullah mengadakan pameran lukisan. Sukarno yang punya darah seni tinggi
“Kamu Kartini Manoppo? Wah aslinya lebih cantik dari lukisannya.”
Sejak itu, setiap si Bung Besar melakukan kunjungan ke luar negeri, Kartini selalu diikutsertakan sebagai pramugari.
Baca: Cara Millenial Menentukan Prioritas? Duta Bahasa Rabhita Rahma Mengutip Stephen Covey
Baca: Rini Puspitawati, Pengemudi Cantik CR-V Maut di Sarangan Akhirnya Meninggal Dunia
Baca: Memilih Sendiri Cat Rumah? Jasa Desain Interior Gunakan Light Boxes dan Papas Poster
Pada 1959, Indonesia akan mengirim utusan ke Pasific Festival di San Francisco, AS. Sukarno meminta Sekneg mengirim Kartini sebagai wakil Indonesia.
Tentu saja pihak Sekretaris Negara (Sekneg) kelimpungan. Sebab saat itu Kartini sudah keluar dari Garuda.
“Apa tidak boleh diganti orang lain?” tanya Sekneg.
“Harus Kartini Manoppo yang berangkat,” tegas Sukarno.
Sebelum berangkat ke AS, Kartini diminta datang ke Istana. Di sana dia bertemu dengan Bung Karno yang habis mencukur rambut dan mengenakan piyama biru.
Bung Karno memberi petunjuk apa saja yang mesti dilakukannya selama mengikuti festival.
Pria karismatis ini juga berkata, “Di tangan kamu itu adalah Indonesia, kamu harus jadi wakil yang baik.”
Kartini pun mengangguk. Kemudian Bung Karno mengajaknya berbincang ke ruang tamu. Di ruangan tersebut tiba-tiba Bung Karno mengutarakan perasaan cintanya.
Baca: PT Reki: Mereka Perambah, Sudah Berkali-kali Diberi Peringatan dan Diusir, Tapi Melawan
Baca: Detik-detik Ahmad Dhani Ngamuk & Tunjuk-tunjuk Pengamat Hukum Hingga Tinggalkan Program Televisi ini
Baca: Hati-hati, Ketika Orangtua Selingkuh di Depan Anak, Ada 7 Hal yang Mereka Rasakan
Saking kagetnya, Kartini sampai gemetar. “Saya minta waktu, Pak,” jawab wanita kelahiran 1939 ini.
“Tidak,” kata si Bung Besar, “Sekarang juga saya minta kepastian darimu, ya atau tidak.”
Kartini bingung luar biasa. Ya atau tidak, ya atau tidak. Akhirnya Kartini menjawab, iya. Namun ia minta syarat, semua diperjelas menanti kepulangannya dari AS.
MELAHIRKAN DI JERMAN

Sepulang dari AS, Kartini akhirnya menikah dengan Bung Karno. Dalam hal ini keduanya tidak menikah secara resmi, hanya menikah siri.