Isi Obrolan Emha Ainun Nadjib dengan Ma'ruf Amin, Bahas Pertanyaan 'Bapak kok menanam pohon?'

Ma'ruf Amin menyambangi kediaman budayawan Emha Ainun Nadjib atau Cak Nun di Yogyakarta. Mereka berbincang-bincang tentang ...

Editor: Duanto AS
Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 01, Ma'ruf Amin menyambangi kediaman budayawan Emha Ainun Nadjib atau Cak Nun, di Yogyakarta, Minggu (14/10/2018). (Tribunnews.com/ Fransiskus Adhiyuda) 

TRIBUNJAMBI.COM - Beberapa hari lalu, pada Minggu (14/10/2018), calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 01, Ma'ruf Amin menyambangi kediaman budayawan Emha Ainun Nadjib atau Cak Nun di Yogyakarta.

Acara kunjungan Ma'ruf Amin ke rumah Cak Nun guna bersilaturahmi, sekaligus berbincang terkait isu-isu sosial yang ada di masyarakat.

Selain Cak Nun, sederet kaum muda penggiat media sosial Youtube ( Youtubers) turut menyambut kedatangan cawapres pendamping Jokowi itu.

Ditemani suguhan air putih serta teh manis hangat, Ma'ruf mula-mula mengucap syukur bisa diterima sosok yang dikenal dekat dengan semua kalangan itu.

"Hari ini saya bersyukur, bisa diterima oleh Emha Ainun Nadjid, tokoh budayawan kita yang terkenal," ucap Ma'ruf.

Baca: 3 Cara Mudah Cek Kelulusan Seleksi Administrasi CPNS 2018 di sscn.bkn.go.id

Baca: Roro Fitria Menjerit-jerit di Ruang Sidang, Detik-detik Artis Divonis 4 Tahun

Baca: Jenderal M Jusuf Gebrak Meja, Popularitas Jenderal Idola Ahok Bikin Gusar Soeharto

Sebagai pembukaan, Ma'ruf bercerita tentang dirinya yang sering mendapat pertanyaan tentang apa yang menjadi motivasinya menjadi calon wakil presiden di usianya yang tua.

"Saya teringat waktu belajar di Ibtidaiah, ada cerita tentang orang tua menanam pohon. Orang bertanya, 'Bapak kok menanam pohon? Padahal Bapak tidak mungkin menikmati hasilnya. Orang tua itu menjawab, 'Saya menanam pohon ini bukan untuk saya. Tapi untuk generasi sesudah saya.' Saya tidak berangan-angan untuk menikmati hasilnya," kata Ma'ruf.

Emha Ainun Najib
Emha Ainun Najib (Tribun Jogja)

Pembicaraan keduanya terlihat hangat saat Ma'ruf mulai mengkorek masa-masa dimana dirinya bertemu dengan Cak Nun untuk pertama kalinya.

Kala itu, cerita Ma'ruf, ia bertemu dengan Cak Nun saat detik-detik lengsernya pemerintahan Orde Baru yang dipimpin Presiden Soeharto pada tahun 1998.

"Saya masih ingat betul pertama kali bertemu Cak Nun saat mengantar Pak Harto (Soeharto) turun," ucap Ma'ruf Amin yang langsung dibalas anggukan kepala oleh Cak Nun.

Kemudian, Cak Nun berbalas cerita soal pertemuannya dengan Ma'ruf saat di Mekkah.

"Pernah di Mekkah," balas Cak Nun.

Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 01,Maruf Amin menyambangi kediaman Budayawan Emha Ainun Nadjib atau Cak Nun di Yogyakarta, Minggu (14/10/2018). (Tribunnews.com/ Fransiskus Adhiyuda)
Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 01,Maruf Amin menyambangi kediaman Budayawan Emha Ainun Nadjib atau Cak Nun di Yogyakarta, Minggu (14/10/2018). (Tribunnews.com/ Fransiskus Adhiyuda) ()

"Kemudian ketemu di Mekkah sekali lagi," timpal Ma'ruf Amin.

Usai perbincangan hangat soal pertemuan keduanya, Ma'ruf kemudian menyampaikan maksud dan tujuannya berkunjung ke kediaman Cak Nun.

Ia meminta doa dan restunya, karena diajak Jokowi untuk maju sebagai Cawapres dalam Pilpres 2019.

Tak hanya itu, Ma'ruf juga meminta masukan dan saran dalam memimpin bangsa kedepan.

"Cak Nun sebagai orang kebudayaan, saya ingin memperoleh masukan-masukan, saran-saran, bagaimana kita membangun negara ini. Supaya lebih baik, lebih rukun, lebih sejahtera, dan lebih maju," ungkap Ma'ruf.

Menanggapi pernyataan Kiai Ma'ruf, Cak Nun, justru merendah diri.

Menurutnya, ia tak pantas dimintai hal tersebut.

Cak Nun kemudian mengibaratkan dirinya sebagai bagian dari sepak bola yang tidak memiliki posisi.

"Sebenarnya saya yang bersyukur kepada Allah, karena saya tidak merasa pada levelnya, pada tempatnya untuk panjenengan rawuh kesini. Karena saya, ibarat sepak bola tidak ada di klub atau kesebelasan, wasitnya bukan, hakim garisnya enggak, official PSSI dan klub enggak," ungkap Cak Nun.

Pembicaraan keduanya berlanjut mengenai tantangan bangsa ke depan, menyikapi informasi di media sosial hingga peran santri dalam membangun bangsa.

Ini videonya:

Ma'ruf Beri Kuliah Umum di Kampus Ternama Singapura

Calon Wakil Presiden nomor urut 01 KH Ma'ruf Amin berkunjung ke Singapura untuk memberikan kuliah umum soal Islam dan ekonomi berkeadilan.

Ma'ruf datang ke Singapura atas undangan S Rajaratnam School of International Studies Nanyang Technological University sebagai dosen tamu.

Ia dijadwalkan menyampaikan kuliah umum pada Rabu (17/10/2018).

Sebelum menyampaikan kuliah umum, Ma'ruf bertemu Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong di Istana Singapura, Selasa (16/10/2018).

Lee mengapresiasi kedatangan Ma'ruf ke Singapura untuk memberikan kuliah umum soal Islam dan ekonomi berkeadilan.

Ia bahkan memanggil Ma'ruf dengan sebutan "Bapak Kiai". "Terima kasih Bapak Kiai berkenan hadir, untuk berbagi pandangan dalam Public Lecture besok kepada masyarakat Singapura," kata Lee dalam keterangan tertulis tim media Ma'ruf di Singapura, Selasa (16/10/2018).

Ma'ruf menyampaikan salam dari Presiden Joko Widodo dan mengharapkan hubungan baik dan kerja sama antara Indonesia-Singapura semakin erat.

"Terutama dalam mengatasi persoalan ekstremisme, radikalisme, dan perbaikan ekonomi," kata Ma'ruf. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ketika Ma'ruf Amin Minta Saran Membangun Negara Saat Berkunjung ke Rumah Cak Nun.

Baca: Penampakan 9 Pelaku Illegal Driling di Desa Pompa Air, Ancaman Denda Rp 6 Miliar

Baca: Tiga Tokoh Militer yang Pernah Mempermalukan Soeharto, Satu di Antaranya Berakhir Menyedihkan

Baca: Begitu Tahu Hamil, Ayu Ting Ting Telepon Ivan Gunawan, Bandel banget sih lu

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved