Ketika Ratna Sarumpaet Ungkap Ada Jasa Ahok Pada Pernikahan Atiqah Hasiholan dan Rio Dewanto
Pernah satu kubu, Ratna Sarumpaet Ungkap Ada Jasa Ahok Pada Pernikahan Atiqah Hasiholan dan Rio Dewanto
TRIBUNJAMBI.COM - Ratna Sarumpaet Ungkap Ada Jasa Ahok Pada Pernikahan Atiqah Hasiholan dan Rio Dewanto
Penyidik Polda Metro Jaya akhirnya memutuskan menahan aktivis Ratna Sarumpaet.
Penahanan tersebut dilakukan setelah penyidik melakukan pemeriksaan secara intensif kepada Ratna Sarumpaet.
Sebelumnya Ratna Sarumpaet ditetapkan sebagai tersangka terkait penyebaran berita bohong dirinya menjadi korban penganiayaan.
Hasil penyelidikan dari Polda Jabar dan Polda Metro Jaya, Ratna bukannya menjadi korban penganiayaan akan tetapi lebam yang di wajahnya haasil operasi plastik yang dilakukannya.
Fakta ini diperkuat dengan pengakuan Ratna Sarumpaet sendiri.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono menyatakan penyidik memutuskan untuk menahan aktivis Ratna Sarumpaet.
Ratna menyebarkan informasi bohon terkait cerita pengeroyokan oleh sejumlah orang di Bandung, Jawa Barat pada 21 September 2018.
Baca: Amien Rais Mangkir Dari Panggilan Polisi, Faisal Assegaf Bandingkan Dengan Ahok, BTP Lebih Ksatria
"Setelah dilakukan pemeriksaan kemudian kita temukan alat bukti petunjuk yaitu keterangan saksi, tersangka, penyidik setelah melakukan penangkapan dan mulai malam ini penyidik melakukan penahanan (Ratna)," kata Argo, di Mapolda Metro Jaya seperti dikutip Tribunstyle.com dari Kompas.com Jumat (5/10/2018) malam.
Ratna ditahan berdasar surat perintah penahanan nomor SPH/925/10/2018 Ditreskrimum Polda Metro Jaya.
Penyidik memutuskan menahan Ratna selama 20 hari ke depan.

Alasan penahanan karena penyidik khawatir Ratna melarikan diri dan menghilangkan barang bukti.
"Alasan subyektivitas penyidik, jangan sampai melarikan diri dan menghilangkan barang bukti," ujar Argo.
Atiqah Hasiholan Jadi Sorotan
Tribunjambi.com melansir dari TribunStyle, Kasus yang melibatkan Ratna Saumpaet berdampak pada anaknya, Atiqah Hasiholan.
Atiqah Hasiholan kini tak terbuka akan komentar netizen di media sosial.
Selama polemik cerita Ratna bergulir, Atiqah Hasiholan seolah bungkam.
Baca: 4 Cara Mudah Kenali Kosmetik Palsu, Awas Bahayanya! Membuat Hal Mengerikan ini Pada Kulit
Sikap Atiqah itu bertahan hingga Ratna ditangkap polisi di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng pada Kamis (4/10/2018).
Ia tak memberikan tanggapan terkait kasus yang menjerat sang ibu.
Setelah sang ibu ditangkap polisi untuk pertama kalinya Atiqah Hasiholan mengunggah postingan terbaru.
Namun tampaknya postingan itu tak ditunjukan untuk sang ibu.
Atiqah justru mengunggah momen kebersamaannya bersama buah hati, Salma Jihane Putri Dewanto.
Istri aktor tampan Rio Dewanto itu tampak bahagia menggendong putrinya.
"My sunshine my only sunshine," tulis Atiqah Hasiholan pada keterangan foto yang diunggah Kamis (4/10/2018).
Rupanya Atiqah tak mau unggahan terbarunya itu direcoki pertanyaan seputar ibunya seperti sebelumnya.
Sebelumnya diketahui akun Instagram Atiqah diserbu pertanyaan soal muka lebam ibunya.
Atiqah membatasi netizen yang dapat meninggalkan pesan di kolom komentarnya.
Sejak diunggah foto Atiqah itu banyak mengumpulkan love.
Baca: Kerap Kritik Istana, Fahri Hamzah Disebut Anti Pemerintah, Berikan Petikan Teks Sumpah Sebagai DPR
Foto itu disukai lebih dari 113 ribu kali hingga Jumat (5/10/2018).
Ada Jasa Ahok di Pernikahan Atikah Hasiholan dan Rio Dewanto
Sebelum akhirnya berseberangan, awalnya hubungan Ratna Sarumpaet dan Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok sempat akrab.
Dilansir Tribunjambi.com dari Warta Kota, Ratna Sarumpaet dulunya merupakan pendukung Basuki Tjahaja Purnama saat menjadi pasangan Joko Widodo pada Pilkada DKI Jakarta 2012.
Saking dekatnya Ratna dengan Ahok pernikahan putri Ratna yakni Atiqah Hasiolan pun bisa dilangsungkan di Pulau Seribu, salah satu kawasan wisata DKI Jakarta.

Namun seiring berjalannya waktu Ratna menjadi salah satu penentang Ahok paling depan.
Saat Pemprov DKI Jakarta hendak menggusur kampung Pasar Ikan dan Kampung Aquarium di Jakarta Utara, Ratna tampil membela warga.
Ratna menampik bila kritik keras yang dilontarkannya selama ini kepada pemprov DKI lantaran ketidaksukaannya secara pribadi kepada Ahok.
Menurut Ratna pada awalnya ia berhubungan baik dengan mantan Bupati Belitung Timur tersebut.
Tahun 2012, Ahok pernah mendatangi rumah Ratna meminta dukungan untuk maju sebagai calon wakil gubernur mendampingi Joko Widodo.
Pada Pilkada 2012, Ratna mendukung pasangan Jokowi-Ahok melawan Fauzi Bowo.
Hasilnya, Jokowi-Ahok menang meski melalui dua putaran.
Ratna juga mengakui, berkat Ahok lah, anaknya, Atiqah Hasiholan bisa menikah di Pulau Seribu.
“Saya sebenarya dulu baik, Pak Ahok datang ke rumah aku dulu meminta dukunganku,” katanya.
Ia mengatakan, saat itu ia sangat mendukung Ahok menjadi pimpinan DKI.
Baca: Oposisi Ditembak Sniper, Kisah Kopassus Menyamar Lindungi Presiden Filipina Dari Ancaman Kudeta
Alasannya Ahok merupakan bagian dari minoritas, dan dalam memimpin suatu daerah tidak dinilai dari latar belakangnya, melainkan dari kemampuannya.
“Saya dukung banget karena dia minoritas. Dan saya kira Indonesia harus menerima pemimpin berdasakan kemampuan, tidak peduli latar belakangnya,” katanya.
Ratna mengaku mulai muncul ketidaksukaan pada Ahok pada saat kegiatan keagamaan Idul Qurban tahun 2014.
Ahok menurut Ratna justru tidak menghormati keberagaman dengan melarang pemotongan hewan qurban di sembarang tempat dan harus di RPH (Rumah Potong Hewan).
Ketidaksukaan tersebut ditambahlagi saat kasus penggusuran Kampung Pulo, Jakarta Timur.
Menurut Ratna, Ahok tidak bisa memberikan alasan yang kuat dalam melakukan penggusuran Kampung Pulo ketika itu.
Manurut Ratna, kekurangan ahok yang paling mendasar adalah antikritik.
Mereka yang mengkritik langsung dicap sebagai musuh.

“Pak Ahok menurut saya apabila dibilang salah dia akan marah besar. Menurut saya seperti itu kurang tepat. Manusia itu pasti ada salah salahnya lah. Dari situ lah kita belajar,” katanya.
Ratna mengaku sadar Ahok memiliki watak yang keras.
Namun bukan berarti dengan watak keras tersebut tidak dapat berdialog dengan warganya.
Menurut Ratna, ia pun juga berwatak keras, namun dalam membahas atau menyelesaikan persoalan, membuka ruang dialog.
“Bukan berarti saya selalu benar ya dan bukan berarti pak Ahok benar juga ya, tapi itu kan bisa didialogkan. Jangan kita kritik, kemudian kita dicoret dari daftar teman,” kritik Ratna.
Penyebab Ratna Tak Suka Ahok
Menurut Ratna dua kasus itu turut menjerat Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama alias Ahok.
Ratna Sarumpaet juga menolak rencana Pemprov DKI menggusur permukiman warga di sekitar Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara.
Dia mengkritik langkah Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, yang tak henti-hentinya melakukan penggusuran.
Ratna juga menuding penggusuran Ahok tersebut kental dengan kepentingan bisnis para cukong.
Namun siapa sangka sebelum mereka berseteru hubungan antara Ahok dan Ratna Sarumpaet sempat akrab.
Sebelum akhirnya berseberangan, awalnya hubungan Ratna Sarumpaet dan Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok sempat akrab.
Dilansir Tribunjambi.com dari Warta Kota, Ratna Sarumpaet dulunya merupakan pendukung Basuki Tjahaja Purnama saat menjadi pasangan Joko Widodo pada Pilkada DKI Jakarta 2012.
Saking dekatnya Ratna dengan Ahok pernikahan putri Ratna yakni Atiqah Hasiolan pun bisa dilangsungkan di Pulau Seribu, salah satu kawasan wisata DKI Jakarta.
Namun seiring berjalannya waktu Ratna menjadi salah satu penentang Ahok paling depan.
Saat Pemprov DKI Jakarta hendak menggusur kampung Pasar Ikan dan Kampung Aquarium di Jakarta Utara, Ratna tampil membela warga.
Ratna menampik bila kritik keras yang dilontarkannya selama ini kepada pemprov DKI lantaran ketidaksukaannya secara pribadi kepada Ahok.
Menurut Ratna pada awalnya ia berhubungan baik dengan mantan Bupati Belitung Timur tersebut.
Tahun 2012, Ahok pernah mendatangi rumah Ratna meminta dukungan untuk maju sebagai calon wakil gubernur mendampingi Joko Widodo.
Pada Pilkada 2012, Ratna mendukung pasangan Jokowi-Ahok melawan Fauzi Bowo.
Hasilnya, Jokowi-Ahok menang meski melalui dua putaran.
Ratna juga mengakui, berkat Ahok lah, anaknya, Atiqah Hasiholan bisa menikah di Pulau Seribu.
“Saya sebenarya dulu baik, Pak Ahok datang ke rumah aku dulu meminta dukunganku,” katanya.
Ia mengatakan, saat itu ia sangat mendukung Ahok menjadi pimpinan DKI.
Alasannya Ahok merupakan bagian dari minoritas, dan dalam memimpin suatu daerah tidak dinilai dari latar belakangnya, melainkan dari kemampuannya.
Baca: Peserta Audisi Liga Dangdut Indonesia 2 di Jambi, Datang dari Penjuru Kabupaten
Baca: Zaman Ahok Lantang Mengkritik, Kini Ratna Sarumpaet Difasilitasi Pemprov DKI, Anies Ungkap Alasannya
Baca: Bocah 7 Tahun Hanyut di Sungai Batang Asai, Warga Pasar Gerabak Geger
“Saya dukung banget karena dia minoritas. Dan saya kira Indonesia harus menerima pemimpin berdasakan kemampuan, tidak peduli latar belakangnya,” katanya.
Ratna mengaku mulai muncul ketidaksukaan pada Ahok pada saat kegiatan keagamaan Idul Qurban tahun 2014.
Ahok menurut Ratna justru tidak menghormati keberagaman dengan melarang pemotongan hewan qurban di sembarang tempat dan harus di RPH (Rumah Potong Hewan).
Ketidaksukaan tersebut ditambah lagi saat kasus penggusuran Kampung Pulo, Jakarta Timur.
Menurut Ratna, Ahok tidak bisa memberikan alasan yang kuat dalam melakukan penggusuran Kampung Pulo ketika itu.
Manurut Ratna, kekurangan ahok yang paling mendasar adalah antikritik.
Mereka yang mengkritik langsung dicap sebagai musuh.
“Pak Ahok menurut saya apabila dibilang salah dia akan marah besar. Menurut saya seperti itu kurang tepat. Manusia itu pasti ada salah salahnya lah. Dari situ lah kita belajar,” katanya.
Ratna mengaku sadar Ahok memiliki watak yang keras.
Namun bukan berarti dengan watak keras tersebut tidak dapat berdialog dengan warganya.
Menurut Ratna, ia pun juga berwatak keras, namun dalam membahas atau menyelesaikan persoalan, membuka ruang dialog.
“Bukan berarti saya selalu benar ya dan bukan berarti pak Ahok benar juga ya, tapi itu kan bisa didialogkan. Jangan kita kritik, kemudian kita dicoret dari daftar teman,” kritik Ratna.