Tak Hanya Nadia Murad, Ini Kisah 3 Wanita yang Dijadikan Budak Seks ISIS
Mereka mengaku jika selama berada di sana, mereka mendapatkan perlakuan yang sangat buruk. Disiksa dan dihina,
Kepada Daily Mirror Khalaf bercerita ketika itu kelompok ISIS menyerang desanya.
Setiap laki-laki yang ada di desanya dibunuh, sementara para perempuan ditawan dan dibawa ke Raqqa yang merupakan ibukota ISIS di Suriah.
Setiap hari, Khalaf tidak sekadar disiksan dan disuruh melakukan berbagai pekerjaan rumah tangga, ia juga menjadi budak pemuas nafsu kelompok radikal tersebut.
Selama dua bulan pertama Khalaf menerima perlakuan tidak manusiawi yang membuatnya kesulitan berjalan dan terluka.
Khalaf juga mengaku jika ia pernah dijual dari anggota ISIS ke anggota ISIS lainnya.
Kesempatan kabur terbuka ketika salah satu petinggi ISIS bakal membunuhnya.
Khalaf dan lima perempuan Yazidi lainnya kabur pada malam hari dan mencoba bersembunyi di salah satu rumah warga pada keesokan paginya.
Saat ini, Khalaf dilaporkan tinggal di Jerman dan mulai menata kembali hidupnya.
Ia juga aktif dalam lembaga non profit bernama Yazda yang berusaha membawa anggota ISIS untuk diadili.
Pada Jumat (5/10) Nadia Murad, yang juga pernah menjadi budak seks dan korban penyiksaan ISIS mendapat hadiah Nobel Perdamaian 2018.
Nadia Murad merupakan seorang wanita Yazidi.(*)