Perjalanan Karier Dato Sri Tahir, 'Bos' Mayapada Group Kirim Bantuan Gempa Palu Pakai Jet Pribadi
Tahir muda harus berhenti kuliah. Dia melanjutkan bisnis ayahnya di Surabaya. Dia mengubur cita-citanya menjadi dokter.
TRIBUNJAMBI.COM - Nama anak juragan becak yang mengirimkan bantuan ke korban gempa di Sulawesi Tengah menggunakan jet pribadi, muncul. Dia adalah Dato Sri Tahir.
Ternyata, Dato Sri Tahir merupakan satu di antara orang terkaya di Indonesia.
Dato Sri Tahir merupakan pengusaha di Indonesia, sekaligus pendiri Mayapada Group, sebuah holding company yang memiliki beberapa unit usaha di Indonesia.
Dia memiliki banyak unit usaha, meliputi perbankan, media cetak dan TV berbayar, properti, rumah sakit dan rantai toko bebas pajak/duty free shopping (DFS).
Beberapa sumber menyebutkan juga Dato Sri Tahir merupakan filantropi yang mampu menyumbangkan 75 juta dolar AS untuk kesehatan.
Meski saat ini kaya raya, Dato Sri Tahir berasal dari keluarga orang tidak mampu. Dia lahir di Surabaya, 26 Maret 1952.
Kehidupan masa kecilnya dibesarkan dari "keringat" tukang becak.
Baca: 5 Formasi CPNS 2018 yang Masih Sepi Peminat, Bisa Tambah Peluang untuk Lolos Tes
Baca: Jejak Digital Hanum Rais yang Mengkhawatirkan, Tompi Bilang Tulisan Dibuat secara Sadar
Baca: Diet Mediterania, Untuk Menurunkan Berat Badan Sekaligus Mengatasi Depresi
Pada 1971, Dato Sri Tahir menamatkan pendidikan menengah atas di SMA Kristen Petra, Kalianyar, Surabaya. Dia bercita-cita ingin menjadi seorang dokter, namun kandas lantaran ayahnya sakit keras dan tidak sanggup lagi membiayai keluarga.
Tahir muda harus berhenti kuliah. Dia melanjutkan bisnis ayahnya di Surabaya.
Baru pada usia 20 tahun, Dato Sri Tahir mendapat beasiswa di sekolah bisnis di Nanyang Technological University, Singapura.
Sekolah dan mencoba bisnis
Perjalanan hidup selama sekolah pun cukup keras. Di Singapura, Tahir menempuh studi sembari tiap bulan mencari produk di Singapura untuk dijual di Surabaya. Sebagaimana situswikipedia menuliskan, dia membeli pakaian wanita dan sepeda dari pusat perbelanjaan di Singapura, menjualnya kembali ke Indonesia.
Berawal dari itulah, Tahir mendapatkan ide untuk kapitalisasi produk impor guna membantu biaya sekolahnya. Awal dari bisnis garmen yang kemudian serius dia geluti pula. Di umur 35 tahun, ia bersekolah kembali lalu menyelesaikan pendidikan keuangan di Golden Gates University, California, Amerika Serikat.
Pengusaha muda
Akhirnya, Dato Sri Tahir mulai berpengalaman dan menjadi pengusaha muda. Dari garmen, lambat laun Dr Tahir muda mulai berani memasuki bidang bisnis lain,

Dia mendirikan Mayapada Group pada 1986. Kemudian, bisnisnya merambat dari dealer mobil, garmen, perbankan, sampai di bidang kesehatan.
Pada 1990, Bank Mayapada lahir menjadi salah satu bisnis andalannya. Saat itu, bisnis garmen Mayapada tidak lagi tumbuh, justru bisnis banknya maju pesat.
Beberapa tahun kemudian muncul "ujian". Krisis ekonomi terjadi pada 1998. Banyak bank pemerintah maupun swasta yang ambruk. Di tengah situasi seperti itu, Bank Mayapada tetap bertahan, malah masuk ke pasar Saham Bursa Efek Jakarta. Aktivitas perbankan Bank Mayapada tidak lumpuh karena ia tidak mengambil kredit dari bank asing sebesar bank-bank di Indonesia pada waktu itu. Bank Mayapada saat itu masih berfokus pada pengucuran kredit usaha kecil.
Dengan investasi asing seperti US, UAE dan Singapura, Bank Mayapada saat ini memiliki lebih dari 100 cabang di penjuru Indonesia.
Dato Sri Tahir tercatat sebagai orang terkaya ke-12 di Indonesia. Harta kekayaannya saat ini mencapai 2 miliar dollar AS atau setara Rp 19 triliun.
Bisnis Tahir juga merambah sektor rumah sakit yang dilanjutkan dengan toko bebas bea serta perusahaan media. Perusahaan media yang dia lakoni sudah memiliki lisensi Forbes Indonesia.
Setelah mendapatkan kesuksesan dari bisnis-bisnis itu, dia mulai lagi menunjukkan kekuatan bisnisnya dengan menciptakan perusahan properti sebanyak sebelas perusahaan yang bertempat di Bali, Indonesia dan Singapura.
Baca: Postingan Ari Wibowo Warning Ahok di Persidangan, Saya akan buktikan, satu persatu dipermalukan
Baca: Bandingkan Kecantikan Wajah Ratna Sarumpaet Muda dan Atiqah Hasiolan, Sama?
Baca: Boy Kaget, Temukan Ratusan Telur Ular Piton sudah Menetas di Lubang Pohon, Ada Indukan 6 Meter