Kesehatan

Janin Sudah Bisa Menangis Sejak dalam Rahim, Kenali Penyebab dan Hal yang Harus Dihindari

Apakah Anda berpikir tangis pertama bayi terjadi saat ia dilahirkan? Ternyata tidak, janin sudah bisa menangis sejak ia berada

Penulis: Fifi Suryani | Editor: Fifi Suryani
Dailymail.uk
Ilustrasi 

TRIBUNJAMBI.COM - Apakah Anda berpikir tangis pertama bayi terjadi saat ia dilahirkan? Ternyata tidak, janin sudah bisa menangis sejak ia berada dalam kandungan. Kenapa bisa, dan apa sebabnya. Yuk disimak!

Dilansir Klikdokter.com, dr. Fiona Amelia MPH mengatakan, sejak bayi masih di dalam rahim, sesungguhnya ia sudah mulai mempelajari dunia luar. Hal itu dapat dilihat dari respons stimulus eksternal seperti suara, cahaya, gerakan ibu, ayah atau saudara yang sedang mengusap-usap perut ibu.

Baca: Terlempar dan Menabrak Pembatas Jalan, Pembalap Malaysia Ini Tewas Pascakecelakaan

"Di dalam rahim, janin juga bisa terkejut, pipis, berputar-putar hingga melakukan gerakan akrobatik ke sana kemari," jelas dr. Fiona.

Tetapi, bagaimana dengan menangis? Apakah perilaku ini sudah muncul sejak janin masih di dalam kandungan?

Menangis di dalam rahim

Sebuah studi pada tahun 2004 mencoba menyelidiki perilaku janin di dalam rahim terhadap paparan rokok dan kokain. Didapati lima aktivitas yang dilihat sebagai respons janin, yakni tidur nyenyak, keaktifan bergerak, terbangun namun tenang, terbangun dan aktif secara tiba-tiba, serta menangis.

Pada awalnya, peneliti berasumsi bahwa hanya empat aktivitas pertama yang terjadi di dalam rahim. Namun ternyata, di dalam rahim janin pun bisa menangis. Bahkan, studi ini mampu memperlihatkan rekaman video janin menangis di dalam rahim untuk pertama kalinya.

Dari video tersebut, janin menunjukkan perilaku menangis, menarik napas, membuka mulut dan menjulurkan lidah, kemudian memperlihatkan tiga kali tarikan napas berturut-turut sebelum akhirnya mengeluarkan nafas panjang. Dalam studi ini, peneliti menemukan bahwa perilaku ini didapatkan pada setidaknya 10 bayi lainnya.

Baca: Bocah 3 Tahun Diduga Dianiaya Ayahnya, Terungkap Ketika Ibu Datang Menjenguk

Baca: Enam Hari Dilaporkan Hilang, Jasad Wanita 63 Tahun Ditemukan dalam Septic Tank

"Hasil studi ini menunjukkan bahwa yang membedakan perilaku menangis pada janin di dalam rahim dengan bayi yang sudah lahir hanyalah suara tangisan. Pergerakan tubuh, mimik wajah, pola tarikan dan keluarnya napas, semua sama dengan perilaku bayi yang menangis pada umumnya," jelas Fiona.

Kapan mulai menangis?

Pada usia kehamilan mencapai 20 minggu, sebenarnya janin telah memiliki semua hal yang diperlukan untuk menangis. Ia sudah mampu mengenali stimulus dan memberikan respons.

Saat menangis, janin sudah mampu melakukan gerakan napas yang terkoordinasi, membuka mulut, dan menggetarkan dagu. Karenanya, bayi prematur pun tetap bisa menangis seperti bayi yang lahir cukup bulan.

Meski demikian, ekspresi perilaku menangis yang sesungguhnya baru dapat terekam dengan jelas melalui pemeriksaan USG pada trimester ketiga ibu hamil, yakni sejak usia kehamilan 28 minggu.

Baca: Ketika Pasangan Merasa Sedih Bahkan Menangis Usai Berhubungan Intim. Apa yang Terjadi?

Baca: Unggah Video Pernikahan di FB, Pria Ini Diserang di Depan Istrinya yang Sedang Hamil

Baca: Sperma Keluar saat Buang Air Kecil, Normalkah Dok?

Arti penting perilaku menangis

Tangisan memiliki dua komponen, yakni komponen vokal dan non-vokal. Komponen vokal dari tangisan yang baru muncul saat bayi lahir merupakan cara bayi untuk berkomunikasi dengan pengasuh bahwa dirinya membutuhkan bantuan, saat dalam keadaan tidak nyaman, atau perlu dipindahkan dari situasi yang mengancam dirinya. Secara harfiah, ini merupakan salah satu mekanisme bertahan hidup.

Sedangkan komponen non-vokal, yang sudah dapat ditunjukkan oleh janin di dalam rahim bisa dianggap sebagai salah satu milestone atau capaian penting dalam tahapan pertumbuhan janin.

Alasannya karena perilaku menangis membutuhkan koordinasi dari berbagai sistem di dalam tubuh, seperti otak, otot-otot wajah, dan pernapasan. Ini menunjukkan bahwa otak, sistem saraf, dan tubuh janin bekerja dengan baik, sehingga ia mampu mengenali, memproses, dan merespons stimulus dari luar rahim.

Baca: 5 Penyebab Perut Tetap Buncit, Meski Sudah Berolahraga

Baca: Kecewa Istri Lahirkan Bayi Perempuan Lagi, Pria Ini Ditangkap setelah Lakukan Kekerasan Ini

Baca: Adakah Efek ke Janin jika Suami Keluar di Dalam? Ini Posisi Disarankan Dokter

Baca: Kekasih Diperkosa di Depan Mata, Remaja 19 Tahun Akhiri Hidup

Pada kenyataannya, janin di dalam rahim sudah bisa menangis, namun dengan cara yang sedikit berbeda.

"Oleh sebab itu, selama masa kehamilan, ibu hamil harus menjaga asupan nutrisi dan menghindari kebiasaan merokok atau konsumsi alkohol. Gaya hidup sehat akan menghasilkan bayi yang sehat juga," pesan Fiona.

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved