HUT TNI ke 73

Sedikit Melongok untuk Lihat Situasi, Peluru Menembus Helm Kevlar Hingga Berjuang Bertahan Hidup

Kisah Kopassus Pasukan Khusus TNI sepertinya tak ada habisnya untuk diceritakan kehebatannya.

Editor: Leonardus Yoga Wijanarko
zoom-inlihat foto Sedikit Melongok untuk Lihat Situasi, Peluru Menembus Helm Kevlar Hingga Berjuang Bertahan Hidup
ist
Komandan Kopassus

TRIBUNJAMBI.COM - Kisah Kopassus Pasukan Khusus TNI sepertinya tak ada habisnya untuk diceritakan kehebatannya.

Namun ada juga cerita haru, tentang kabar gugurnya sang prajurit.

Seperti kisah anggota Kopassus yang diincar penembak runduk musuh, namun nekat bertempur.

Kisah saat konflik di Ambon 1999 berikut ini dilansir tribunJambi.com dari indonesiamedia.com.

Konflik Ambon menjadi catatan kelam Tanah Air. Konflik SARA meletus dan mengakibatkan korban jiwa.

Baca: Pendaftaran CPNS 2018 Menggunakan HP, Syarat Penting dan Alur Buat Akun sccn.bkg.go.id

Baca: Sentil Rapat Sepi Gara-gara OPD Minim Hadir, Dewan Muarojambi Ancam Tak Sahkan APBD-P 2018

Situasi semakin buruk, saat gudang senjata Brimob dijarah.

Sejumlah oknum anggota TNI maupun Polri yang desertir dan bergabung dalam kerusuhan berdarah itu.

Mabes TNI kemudian mengirimkan batalyon elite yang terdiri dari Sat Bravo 81 Kopassus, Denjaka Marinir dan Bravo Paskhas.

Mereka ditugaskan selalu bergerak untuk menghentikan baku tembak di titik-titik panas sekaligus mencegahnya meluas.

Penembak Jitu Incar Kepala Anggota Kopassus, Kompi C di Saparua Melawan Musuh Terlatih

Kompi C YonGab bergerak ke Saparua.

Di sebuah desa, pasukan ini terlibat tembak menembak sengit dengan kelompok perusuh.

Baca: Bawaslu Sebut Sarolangun Masuk Empat Besar Paling Rawan Senasional

Baca: Pendaftaran CPNS 2018 Buka Hari Ini, Jangan Sampai Salah Persiapkan Berkas Penting Ini

Cerita itu tertuang dalam buku Biografi Marsma (Pur) Nanok Soeratno, Kisah Sejati Prajurit Paskhas, yang ditulis Beny Adrian dan diterbitkan PT Gramedia.

Kapten Psk Yudi Bustami yang memimpin kompi itu mengingat, dari cara tembakan dan perlawanan diketahui bahwa kelompok perusuh merupakan orang-orang yang terlatih.

Dan benar saja, tiba-tiba ada teriakan meminta pertolongan medis. Seorang prajurit terkena tembakan di kepala.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved