Sejarah Indonesia
Intelijen Andalannya Kopassus, Benny Moerdani Pernah Serbu Markas Jepang di Usia 13 Tahun
Ia adalah Leonardus Benjamin Moerdani atau lebih dikenal dengan nama Benny Moerdani.
Sang ayah menanyai teman-teman Benny mengenai keberadaannya.
Baca: Akhirnya Mengaku Juga ke Melaney Richardo, Bagian Tubuh Lucinta Luna yang Dioperasi
Baca: Live Streaming Korea Open 2018, Tiga Pemain Indonesia Tanding Siang Ini
Akhirnya, ia bisa menemukan Benny dan membujuknya agar mau pulang.
"Setelah pulang, saya terus masuk Tentara Pelajar, yang waktu itu sudah terbentuk. Enam bulan sekolah, enam bulan dikirim ke front. Begitu terus sampai saya kelas 1 atau 2 SMA," ucap Benny.
Benny Moerdani bergabung di Rayon I Sub Wehrkreise (SWK) 106 Arjuna yang dipimpin Mayor Achmadi.
Bersama pasukan Brigade V/Panembahan Senopati yang dipimpin Letkol Slamet Riyadi, mereka menyerang Belanda.
Benny Moerdani hampir kehilangan nyawanya saat berhadapan dengan pasukan Belanda.
Pada 21 Desember 1948, Belanda menyerbu Solo.
Saat itu, pasukan Tentara Pelajar tengah beristirahat di simpang empat Kampung Sekarpace, 400 meter ke arah barat dari tanggul Bengawan Solo.
Baca: 9 Hacker Ini Terkenal Sebagai Peretas Tingkat Dewa, Ada yang Buat CIA dan NYPD Kelabakan
Baca: Ukuran Dokumen CPNS 2018, Pendaftaran 26 September 2018 di sscn.bkn.go.id
Tiba-tiba sebuah Bren Carrier atau sebuah tank bertengger di atas tanggul dan memuntahkan peluru.
Salah satu peluru itu mengenai ujung senapan Benny.
Wajahnya luka terkena serpihan akibat benturan peluru tersebut.
Saat itu Benny masih berumur 16 tahun.
Ia seketika pingsan dan kemudian diselamatkan oleh teman-temannya dari gempuran armada Belanda.
Kejadian tersebut tak membuat tekad Benny untuk melanda menjadi ciut.
Justru Benny dikenal sebagai pemuda yang berani.