Pilpres 2019

Prabowo - Sandi Menang Telak Dari Jokowi-Amin di Polling Pilpres yang Dibuat Mata Najwa

Mata Najwa melalui akun media sosialnya, mengadakan polling guna mengetahui respons pengguna media sosial pada pilihan presiden 2019

Editor: bandot
Warta Kota
Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo dan Ma'ruf Amin serta Pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno ketika pencabutan nomor urut Capres dan Cawapres Pemilu 2019 di Kantor KPU, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (21/9). Jokow-Ma'aruf Amin mendapat No 01, sementara Prabowo-Sandi No 02. 

Pada polling di Twitter, Jokowi-Maruf Amin mendapatkan 52 persen suara, Prabowo-Sandiaga 48 persen.

Baca: Saya merasa dipelonco di sini, Momen Prabowo Bercanda dengan Mantan Istri Bikin Tertawa

Di Facebook, Jokowi mendapatkan 27 persen sementara Prabowo mendapatkan 73 persen.

Hasil telak juga didapatkan Prabowo-Sandi di akun Instagram.

Melalui fitur poliing di Instastory @narasi.tv, pasangan nomor urut 2 memperoleh 62 persen vote, sementara pasangan nomor 1 memperoleh 38 persen.


Sementara itu, diberitakan dari Kompas.com, seusai penetuan nomor urut capres-cawapres, Komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Mohamad Afifuddin berharap, seluruh masyarakat dapat berpartisipasi dalam pilpres 2019.

Baik peserta pemilu, tim sukses, dan masyarakat diharapkan bersama-sama menghormati dan menjalankan aturan.

"Ini saat mulai masa kampanye pada 23 (September) besok, ya kita harap baik peserta pemilu, timses, masyarakat sama-sama hormati dan menjalankan aturan. Apa yang boleh dilakukan, ya dilakukan, apa yang tidak boleh ya hindari," kata Afif di kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (21/9/2018).

Baca: Ketika Satu Pesawat Berisi Alumni SMANSA, Reuni Akbar SMA 1 Kota Jambi Mulai Angkatan 1958 -2018

Baca: Mirip Ahok, Inilah Deretan Pemimpin yang Pernah Merasakan Dinginnya Penjara

Baca: Jadi Organisasi Teroris Berbahaya, Ternyata Begini Cara ISIS Kumpulkan Uang

Afif juga meminta supaya kedua kubu tidak menimbulkan hal-hal yang memicu keributan, atau saling menjatuhkan.

Lebih baik, kata Afif, kedua pasangan calon aktif mengampanyekan program kerja mereka.

"Jangan menimbulkan hal-hal yang saling menjatuhkan. Bicarakan program," ujarnya.

Periode kampanye Pemilu 2019 dimulai 23 September 2018 dan berakhir 13 April 2019.

Sementara hari pemungutan suara akan digelar 17 April 2019. (TribunWow.com/Tiffany Marantika)

Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved