Sejarah Indonesia
Plak! Tamparan A.E Kawilarang ke Mantan Presiden Soeharto Karena Hal Memalukan ini Dalam Perang
Seperti kisah-kisah Kopassus yang selalu ada saja kisah yang menggemparkan di balik sepak terjangnya.
Singkat cerita maka pada tanggal 16 April 1952 terbentuklah Kesatuan Komando Teritorium III (cikal bakal Kopassus) yang diinisiasi oleh Visser dan A.E Kawilarang.

Empat tahun tepatnya pada September 1956 hingga Maret 1958, Kawilarang menjabat sebagai atase militer Indonesia untuk Amerika Serikat yang berkedudukan di Washington DC.
Ketika pemberontakan PRRI/Permesta meletus, Kawilarang segera minta berhenti dari jabatannya sebagai atase militer lalu ia juga minta pensiun.
Kawilarang kemudian kembali ke tanah air dan langsung pergi ke Sulawesi Utara, bergabung dengan PRRI.
Ia kemudian diangkat menjadi Panglima Besar Angkatan Perang Permesta pada tahun 1960-1961 untuk menghadapi angkatan perang Indonesia.
Namun akhirnya PRRI/Permesta dapat ditumpas.
Baca: Anthony Ginting ke Final China Open 2018, Sempat Jual Beli Smash dengan Chou Tien Chen
Baca: Asap Hitam Membumbung dari SPBU di Sawahan Padang, 1 Angkot dan 1 Sepeda Motor Hangus
Kawilarang juga kena cekuk oleh tentara Indonesia.
Melalui Keppres 322/1961, Presiden Soekarno kemudian memberikan amnesti dan abolisi kepada Kawilarang.
Nama baik Kawilarang pun dipulihkan akan tetapi pangkatnya diturunkan dalam dinas TNI menjadi kolonel purnawirawan.
Beliau kemudian meninggal pada tanggal 6 Juni 2000 di Jakarta.
Tempeleng Soeharto

Pria kelahiran Batavia (kini Jakarta), 23 Februari 1920 ini pernah menempeleng Presiden kedua Indonesia, Soeharto.
Penempelengan tersebut terjadi ketika Kawilarang menjabat sebagai Panglima selaku atasan dari Letkol, Soeharto.
Pada 1951-1956, Kawilarang diangkat sebagai Panglima Komando Tentara dan Teritorium VII/Indonesia Timur (TTIT) di Makassar.
Nah saat itu Kawilarang melapor pada Presiden Soekarno bahwa kondisi Makassar sudah aman.