Mengungkap Fakta Ahok ''Jatuh'', Ini Ramalan dan Penelitian yang Ada Saat Ini
Beberapa kabar menyebutkan Ahok "jatuh" lantaran sentimen agama, omongan kasar atau hal lainnya. Lantas mana yang benar?
"Mbak Mega tidak bisa diganggu dua hari. Maka saya ngobrol dengan Pak Jokowi," tulis Kwik Kian Gie.
Saat itu, Kwik mengatakan kepada Jokowi bahwa Ahok yang menjabat Wakil Gubernur DKI Jakarta, tidak akan bertahan sebagai pemimpin, dalam jabatan publik apapun.

Kwik menilai itu lantaran perilaku dan tutur kata Ahok yang kasar.
"Itu karakter, saya sudah memberitahukan berkali-kali. Paling-paling dia sembuhnya hanya tiga hari saja," jawab Jokowi kala itu.
Saat itu, Megawati yang tengah makan memanggil Kwik Kian Gie dan mengajak ngobrol.
Mereka bicara tentang siapa yang paling cocok dicalonkan PDI Perjuangan sebagai presiden dan calon Gubernur DKI.
"Ternyata, apa yang dipikirkan ketika itu berlainan dengan kenyataan," tulis Kwik.
Selanjutnya, Kwik mengungkapkan betapa dinamisnya kehidupan politik di negeri ini.
Dalam buku yang diterbitkan pada 2017 itu, juga diceritakan saat itu Jokowi sadar bahwa tutur kata dan perilaku Ahok akan membuatnya tidak bisa bertahan sebagai gubernur.
"Ternyata sekarang semuanya benar," tulis Kwik Kian Gie.
Baca: Bukan Mobil Mewah, Ini Kendaraan Kuno yang Digunakan Jokowi-Maruf Saat ke KPU, Diburu Para Kolektor
Sejumlah kritik juga dituliskan Kwik Kian Gie terhadap para pendukung Ahok.
"Yang tidak disadari oleh pendukung Ahok ialah bahwa mereka itu terkesan menjadi politisi dadakan," tulis Kwik.
Menurutnya, Ahok dan para pendukungnya tak sadar bahwa manusia mempunyai perasaan, mempunyai emosi, dan juga mempunyai emotional intelligence di samping intelligent quotient.
"Sehingga hatinya tersaikiti ketika dimaki dengan tutur kata yang sangat kasar dan kotor," tulis Kwik Kian Gie.
Ada penelitian di Inggris