Dahnil Anzar Berhenti Jadi PNS Untuk Jadi Jubir Kampanye, Mahfud MD Ngetweet Ucapan Salut

Postingan itu kemudian mendapat komentar dari warganet pemilik akun @sidhi_art yang menanyakan apakah Mahfud MD juga salut

Editor: Nani Rachmaini
Gita Irawan/Tribunnews.com
Pakar hukum Mahfud MD sesaat sebelum meninggalkan Gedung KPK Merah Putih, Kuningan Persada, Jakarta Selatan pada Kamis (13/9/2018). 

Diberitakan Kompas.com, Sekjen Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno mengatakan Dahnil mundur dari pekerjaanya sebagai pegawai negeri sipil (PNS) agar dapat menjalankan tugasnya selama delapan bulan ke depan menjadi koordinator juru bicara.

"Mas Dahnil sebagai seorang PNS menyatakan siap mundur agar fokus penuh menjalankan fungsinya sebagai koordinator jubir selama delapan bulan ke depan," kata Eddy.

Dahnil ditunjuk menjadi koordinator jubir Prabowo-Sandiaga dengan disepakati seluruh partai partai politik dalam pertemuan antar-sekjen di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Rabu (19/9/2018) malam.

Sementara itu, Dahnil Anzar sudah menyatakan mundur sebagai ASN.

Diketahui, Dahnil Anzar merupakan ASN di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, yakni sebagai dosen.

Berikut pernyataan Dahnil Anzar mengenai sikapnya itu.

"Salam sahabat sekalian, baru hari ini saya bisa twit keputusan saya untuk menerima ajakan Pak @prabowo dan Mas @sandiuno sbg Koordinator Jubir Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi, karena baru tadi malam saya bertemu para Sekjen Partai dan pimpinan partai Koalisi lainnya.

Terkait dengan keputusan saya menerima tugas sebagai Koordinator Jubir @prabowo dan @sandiuno saya telah menyampaikan secara resmi pengunduran diri sbg ASN di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, tempat dimana saja mengabdi sbg Dosen sejak 10 tahun lalu.

Keputusan saya untuk menerima ajakan bergabung menjadi Koordinator Jubir Badan Pemenangan Nasional @prabowo @sandiuno tentu setelah sy mohon petunjuk dr Allah SWT (Istikhoroh) dan berdiskusi panjang dg bnyk pihak terutama pimpinan, jamaah @muhammadiyah dan sahabat2 aktivis lain.

Selain keputusan untuk mundur sbg ASN saya sebenarnya juga bersedia mundur sbg ketua umum @pppemudamuh meski tdk ada aturan yg mengatur Ketum PPPM tdk boleh terlibat dlm politik praktis. Namun, Pimpinan lain termasuk bapak2 Muhammadiyah tdk bersepakat sy mundur.

Ada 2 alasan mengapa sy tdk diperkenankan sahabat @pppemudamuh dan bapak2 Muhammadiyah mundur.

Pertama, tdk ada regulasi yg mengatur dan selama 86 thn PM berdiri sdh terbiasa dg keberagaman pilihan2 politik ketum dan pimpinannya. Kedua,Muktamar PM sdh terjadwal pd Nov 2018.

Indonesia yang adil dan makmur hanya dapat diwujudkan oleh Pemimpin yang memimpin. Kepemimpinan yang kuat dan tidak dikontrol pihak lain. Dan, mereka adl @prabowo @sandiuno #IndonesiaAdilMakmur," tulis Dahnil.

(TribunWow.com/Lailatun Niqmah)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved