HUT TNI ke 73

Kemampuan Mengerikan Idjon Djanbi, Pria yang Sangat Dihormati Kopassus, Pernah Perangi Nazi

Idjon Djanbi menjadi satu diantara nama tokoh yang sangat disegani oleh Korps Baret Merah Kopassus.

Editor: bandot
Kolase Tribun Jabar
Rokus Barendregt Visser atau Idjon Djandbi 

Kemampuan terjun tempur Visser tak diragukan lagi. Karena kepiawaiannya dalam hal airborne atau serangan lewat udara Visser diangkat sebagai komandan sekolah terjun payung (School Tot Opleiding Van Parachutisten) di Holandia, dan Bandung.

Visser merupakan satu diantara tentara yang diterjunkan dalam Operasi Market Garden di tahun 1944, operasi penerjunan tentara terbesar saat bertempur dengan Jerman pada Perang Dunia II.

Visser menjadi satu diantara tentara yang tak beruntung mendarat di Grave, Belanda tempat pertahanan pasukan Jerman.

Berada di garis pertahanan lawan, Visser harus bertahan dari gempuran senjata para serdadu Jerman.

Kemampuan Sebagai Pasukan Katak

Visser menjadi satu diantara tentara komando yang memiliki kemampuan sebagai pasukan katak atau frogmen.

Selain mahir memasang peledak di dalam air, Djanbi juga mempunyai kemampuan mengamankan pendaratan pasukan dari laut.

Pengalamannya saat perang Dunia II, Djanbi mengamankan pendaratan pasukan di wilayah musuh.

Baca: Ikuti Jejak TGB, Wagub NTB Keluar dari Demokrat untuk Dukung Jokowi-Maruf

Djanbi merupakan satu diantara tentara yang bertugas mengamankan pendaratan pasukan, Dia mempunyai keahlian menjinakkan ranjau laut yang mengancam kapal perang.

Dididik Pasukan Inggris Menjadi Anggota Pasukan Komando

Idjon Djanbi merupakan satu diantara tentara yang dilatih oleh Inggris menjadi pasukan Komando pada perang Dunia II.

Dia merupakan satu diantara anggota pasukan komando merupakan pasukan elite yang kemampuannya empat kali pasukan reguler.

Mempunyai kemampuan menembak di atas rata-rata, kemampuan gerilya maupun antigerilya, demolisi, hingga intelijen.

Idjon Djanbi
Idjon Djanbi ()

Kemampuan inilah yang diajarkan Idjon Djanbi untuk melatih pasukan Indonesia.

Awalnya dari 400 orang yang direkrut hanya setengah yang berhasil lulus.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved