Pisau Komando 'Mengerikan' ini Jadi Identitas Kopassus, Pasukan Khusus Indonesia yang Ditakuti Dunia

Pisau komando merupakan senjata khas yang menjadi identitas khusus pasukan Kopassus.

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Pisau komando. (www.thesheffieldcutlery) 

TRIBUNJAMBI.COM - Pisau komando merupakan senjata khas yang menjadi identitas khusus pasukan Kopassus.

Misalnya, gapura bentuk pisau komando ketika masuk ke wilayah Kopassus di Cijantung, tugu pisau komando di pantai Permisan Cilacap tempat pembaretan prajurit Kopassus, gambar pisau komando ada di salah satu logo Kopassus

Kopassus memang identik dengan pisau komando yang memiliki dua bilah ini

Tapi tidak banyak yang tahu soal pisau komando ini.

Kenapa kehadirannya begitu fenomenal di dunia pasukan khusus, terutama di kalangan Kopassus?

Dikutip dari buku 'Weapon, a Visual History of Arms and Armours' karya Roger Ford

Ide pembuatan pisau komando ini muncul dari William Ewart Fairbairn yang saat itu mendapat tugas khusus sebagai kepala polisi di Shanghai, Tiongkok.

Di tahun 1930-an terjadi banyak pertempuran antar geng di Shanghai.

Baca: Duel Maut Kopassus Lawan Grilyawan Kalimantan yang Berujung Hilangnya Nyawa Sang Pemimpin

Baca: 19 September Seleksi Komisioner KPU, Nasroel Yasir: Jangan Ada Titipan

Fairbairn berpikir, anggotanya harus dibekali sebuah senjata beladiri jarak dekat yang efektif dan mematikan

Bersama salah satu partnernya di kepolisian Shanghai yang bernama Eric Anthny Sykes, William Ewart Fairbairn membuat sebuah pisau berbilah dua dengan penampang yang tidak terlalu lebar, namun panjang.

Panjang pegangannya mencapai 10 cm, sedangkan panjang bilah pisaunya mencapai 18 cm.

Tidak seperti pisau pada umumnya, pisau komando buatan Fairbairn & Sykes didesain bukan untuk mengiris, melainkan menusuk.

Bilah pisau komando didesain agar bisa menembus sela-sela tulang iga manusia, sehingga bisa langsung menusuk jantung musuh.

Tidak cuma menciptakan pisau, Fairbairn dan Sykes kemudian juga menciptakan sebuah teknik beladiri dengan pisau buatannya yang mereka beri nama “Defendu System”.

Baca: Saat Komandan Prajurit Kopassus ini Pangku Prajuritnya yang Tertembus Peluru di Kepalanya

Baca: Deretan Wanita Cantik Indonesia ini Jadi Bintang Film Panas di Luar Negeri, Siapa Saja Mereka?

Saat Fairbairn ditarik pulang ke Inggris, ia mendapat perintah untuk memberikan pelatihan Defendu System kepada anggota pasukan khusus Inggris.

Namun, mengapa pisau komando Fairbairn & Sykes malah terkenal di AS?

Saat Perang Dunia II meletus dan AS mulai mempersiapkan militernya ke medan perang, Fairbairn ditugasi ke AS untuk memperkenalkan pisau ini kepada Office of Strategic Services (OSS).

Komando Pasukan Khusus (Kopassus)
Komando Pasukan Khusus (Kopassus) (net)

OSS adalah agen intelijen AS di masa Perang Dunia II.

AS menilai pisau komando buatan Fairbairn ini sangat efektif untuk digunakan oleh agen intelijen mereka.

Pisau Fairbairn & Skyes kemudian menjadi idola di kalangan pasukan khusus dunia.

Royal Marines, 1st Independent Parachute Brigade Plandia, ParaCommando Brigade Belgia, Grup Gerak Khas Malaysia, dan pasukan Komando Singapura adalah beberapa pengguna setia pisau komando ini.

Kehadirannya di Indonesia sendiri tidak terlalu jelas.

Baca: Tiga Anggota DPRD Provinsi Jambi Ngaku Terima Uang Ketok Palu, Sidang Zumi Zola

Baca: Ingin Buat Pasangan Bahagia di Ranjang, Buatlah Viagra Alami dengan 2 Buah-buahan ini

Beberapa literatur menyebut bahwa pisau komando ini diperkenalkan di masa-masa awal Kopassus saat masih menyandang nama Kopassandha.

Yang jelas, pisau komando ini telah menjadi saksi mata tangguhnya pasukan baret merah di dalam perjalanan bangsa ini.

Kisah Heroik Seorang Prajurit Kopassus Hadapi Ratusan Pemberontak Fretilin

Dari sekian banyak jejak perjuangan mereka, ada jejak seorang anggota Kopassus melegenda dan menjadi sejarah.

Ia adalah Pratu Suparlan, satu di antara anggota Kopassus yang mengorbankan nyawanya saat menjalankan misi.

Pratu Suparlan, Prajurit Kopassus yang tewas membela negara di Timor Timur
Pratu Suparlan, Prajurit Kopassus yang tewas membela negara di Timor Timur (TRIBUNJABAR)

Dilansir dari laman kopassus.mil.id, kisah heroik ini terjadi di medan perang, di wilayah Timor Timur, atau sekarang bernama Timor Leste.

Peristiwa yang terjadi pada 9 Januari 1983 ini, menjadikan Pratu Suparlan seorang yang sangat diingat.

Kala itu, ia bersama timnya tengah berpatroli di wilayah Timor Timur.

Di bawah pimpinan Letnan Poniman Dasuki, Pratu Suparlan dan anggota lainnya berpatroli di garis rawan musuh, yakni di pedalaman hutan bumi Lorosae.

Lokasi tersebut dikenal sebagai tempat bermukimnya para pengacau alias pemberontak bengis, yang dijuluki Fretilin si 'krebo hutan'.

Seperti membangunkan macan yang tertidur, satu unit anggota Kopassus ini pun dicegat oleh gerombolan pengacau.

Baca: Terungkap Kode yang Digunakan Untuk Mencairkan Uang Untuk Anggota DPRD Jambi di Sidang Zumi Zola

Baca: The Last Goodbye Jejaring Sosial Path Resmi Ditutup, Begini Cara Menyelamatkan Foto dan Video

300 orang Fretilin membawa senjata, disertai senapan serbu, dan pelontar granat.

Maka terjadilah pertempuran sengit antara Kopassus dengan Fretilin.

Jumlah anggota Kopassus yang kalah banyak dari para pengacau itu, membuat mereka kerepotan.

Ditambah lagi, cuaca ekstrem melanda di tengah sengitnya baku tembak.

Dihujani dengan tembakan yang membabibuta, semakin membuat anggota Kopassus semakin terdesak.

Parahnya lagi, mereka sudah terjepit karena di belakangnya terdapat jurang curam.

Sebanyak tujuh anggota Kopassus pun berguguran terkena serangan.

Terpaksa Letnan Poniman pun memberi perintah untuk mundur.

Melihat kondisi medannya, mereka hanya memiliki satu jalan keluar, yakni melalui celah bukit yang ada di sekitar mereka.

Baca: Liga Champions 2018/2019 - Catat Jadwal Lengkapnya, Laga Perdana Selasa 18 September

Baca: Bila 21 Tanda ini Sudah Nampak, Kiamat Disebut Sudah Dekat! Kenali Tanda-tanda itu

Sayangnya, kepungan Fretilin yang terus mendesak itu dinilai tak memungkinkan untuk pelarian mereka.

Akhirnya, Pratu Suparlan pun turun tangan.

Pratu Suparlan menawarkan diri untuk menahan serangan Fretilin.

Sementara anggota Kopassus lainnya berlarian berlindung menuju bukit.

Pratu Suparlan maju menghadapi para pemberontak ganas itu seorang diri.

Ia hanya bermodalkan senapan milik rekannya yang sudah terkapar tak bernyawa.

Penuh kepercayaan diri, Pratu Suparlan pun menyerang ratusan Fretilin itu.

Sehebat apapun tembakan Pratu Suparlan, tak akan mampu menahan ribuan peluru yang menghujaninya.

Tubuhnya pun banyak tertembus timah panas yang ditembakkan para pemberontak.

Saking banyaknya terkena tembakan, membuat Pratu Suparlan tak bisa berdiri tegak.

Walaupun mencoba membalas tembakan menggunakan senapan di tangannya, Pratu Suparlan sudah tak sanggup melawan banyak.

Di antara hidup dan matinya Pratu Suparlan yang penuh luka ini, Fretilin malah terus menghujaninya dengan tembakan.

Anggota TNI Gondrong dengan Anggota Fretelin
Anggota TNI Gondrong dengan Anggota Fretelin (Garda Nasional)

Di detik-detik terakhir sisa tenaganya, Pratu Suparlan pun melakukan tindakan yang tak terduga.

Ternyata masih ada satu senjata pamungkas di dalam kantong seragamnya.

Pratu Suparlan merogoh sebuah granat lalu menarik pemicunya dan dengan berani melompat di antara para Fretilin itu, sambil mengucap takbir.

Ledakan granat ini telah memborbardir puluhan Fretilin.

Sebanyak 83 Fretilin menjadi korban, bersama Pratu Suparlan.

Setelah ledakan granat itu, bala bantuan pun datang.

Ratusan Fretilin yang masih tersisa pun berhamburan diserang oleh bala bantuan TNI.

Ketika pertempuran yang berlangsung hingga malam ini berhenti, pasukan bantuan menemukan puluhan prajurit yang gugur dari kedua belah pihak.

Diantaranya adalah 7 (tujuh) orang Unit Pratu Suparlan.

Jenazah Pratu Suparlan sendiri ditemukan dalam keadaan tidak utuh.

Sedangkan dari pihak Fretelin yang kehilangan 83 orang milisinya, sisanya beberapa ditangkap hidup-hidup.

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Asal Usul Pisau Komando Identitas Kopassus - Didesain untuk Menusuk Jantung Manusia oleh Tokoh Ini, http://surabaya.tribunnews.com/2018/09/15/asal-usul-pisau-komando-identitas-kopassus-didesain-untuk-menusuk-jantung-manusia-oleh-tokoh-ini?page=all.

IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved