Sejarah Indonesia

Lihat Siswa SD Menge-elukannya Soeharto Bukannya Senang, Prediksinya Jadi Kenyataan Saat Tumbang

Lihat Bocah SD Menge-elukan Namanya Soeharto Bukannya Senang, Saat Kekuasaannya Tumbang Prediksinya Jadi Kenyataan

Editor: bandot
Soeharto 

Beberapa saat kemudian, Soeharto melanjutkan perbincangannya.

"Yang ada di pikiran saya, sepuluh tahun lagi mereka akan memasuki pusaran kerja. Jika mereka sulit mendapat kerja, mereka akan mengecam saya. Memang sekarang kelihatannya lucu-lucu, tetapi sepuluh tahun lagi tuntutannya banyak sekali," lanjut Soeharto kala itu.

Pembicaraan itu sempat terhenti saat mereka tiba di tempat acara.

Selain itu, mereka juga sempat bertemu dengan para peserta Kelompencapir.

Baca: Suasana Penjara yang Dipenuhi Tahanan Politik di Madiun Ketika Terjadinya G30S/PKI

Pembahasan masalah itu kembali terjadi begitu acara selesai.

Wahono yang berusaha menenangkan Soeharto, menanggapi masalah bocah SD tersebut.

"Yang nanti, dipikir nanti sajalah Pak," ucap Wahono.

Mendapatkan jawaban seperti itu, Soeharto malah menyanggahnya.

"Lho ya ndak (tidak) bisa begitu toh, Pak Gub. Kita tidak boleh meninggalkan bom waktu pada pengganti kita. Itu sama saja berbuat tanpa mau bertanggung jawab. Yang benar itu ya sekarang ini direncanakan dan dikendalikan. Stop produksi anak, misalnya. Galakkan transmigrasi dan seterusnya. Jadi sejak kecil anak-anak sudah siap menghadapi kenyataan," sanggah Soeharto.

Soeharto kemudian masih melanjutkan pembicaraan itu.

Baca: Pernah Bertempur Lawan Nazi, Ini Kemampuan Mengerikan Idjon Djanbi Komandan Pertama Kopassus

Baca: Pelanggan Sebut Pilih Prabowo, Kaesang Pangarep Sebut Hal Bijak, Netizen Anggap Legowo

Baca: Seorang Ulama Caci Maki TGB, Maruf Amin dan Megawati, Kapitra Ampera: Kurang Ajar Ini yang Ngomong

"Buat saya, banyak penduduk itu tidak apa, asal mereka penduduk yang produktif dan tidak membebani negara. Penduduk banyak itu sebenarnya kekuatan, sepanjang mereka mampu bekerja dan membangun. Tetapi kalau cuma bisa makan dan menganggur, mereka akan menjadi beban selamanya," tandas Soeharto.

Apa yang menjadi kekhawatiran Soeharto itu rupanya terbukti di kemudian hari.

Tepatnya, saat kekuasannya tumbang.

Indonesia dilanda krisis ekonomi, dan bermunculan banyak pengangguran.

Tidak hanya itu, masih menurut Kunarto, banyak cercaan yang diterima Soeharto saat gerakan reformasi meletus di tahun 1998.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved