Ketika 'Hantu Laut' Diberondong Tembakan & Usir Kapal Perang Hanya Pakai Pisau Komando

Menyadari hal itu, mereka mendayung hampir 6 jam melawan arus untuk menjauhi wilayah Singapura - Malaysia.

Editor: Suci Rahayu PK
Kopaska 

Tapi kapal Sri Selangor sudah merasakan kemenangan ada di tangannya, tidak sulit menangkap segelintir KKO itu, begitu mungkin pikir para awak kapal Sri Selangor.

Untuk beberapa lama tidak ada reaksi dari 4 prajurit KKO tersebut.

Suasana tegang sekian lama.

Tiba-tiba secara serempak 4 prajurit KKO tersebut menembakkan senjatanya ke arah kapal Sri Selangor.

Karena kaget, awak kapal Sri Selangor segera melarikan kapalnya untuk menjauh dari posisi motor boat KKO supaya bisa menembak mereka.

Paskal Malaysia dan Kopaska TNI AL
Paskal Malaysia dan Kopaska TNI AL (Kolase/ist)

Prajurit KKO berusaha tetap menembak sampai peluru terakhir, tapi usaha mereka terhenti karena awak Sri Selangor menabrakkan kapalnya ke motorboat KKO sampai terguling.

Setelah melakukan pengecekan sekilas pada motorboat yang terguling itu dan tidak menjumpai mayat satu pun, segeralah Kapal Sri Selangor meninggalkan lokasi insiden kembali ke pangkalannya.

Ternyata, beberapa saat setelah menyadari bahwa mereka akan ditabrak oleh Sri Selangor, keempat prajurit KKO melompat ke dalam laut lalu setelah motorboat ditabrak dan terbalik mereka segera bersembunyi di bawah motor boat yang terbalik itu.

Akhir dari insiden ini, 3 prajurit KKO ditemukan selamat sementara komandan regunya, Prako Suratno tidak pernah ditemukan lagi.

Ada kemungkinan almarhum tewas karena terseret arus laut yang memang sangat kencang.

21 Februari 2005.

Setelah beberapa hari bekerja untuk melaksanakan proyek pembangunan menara suar di Takat Unarang (wilayah blok migas Ambalat), tiba-tiba 17 pekerja proyek dari PT Azza Mandiri ditangkap oleh awak kapal Kapal Diraja (KD) Malaysia Sri Malaka.

Mereka diintimidasi untuk tidak melanjutkan konstruksi.

Setelah 4 jam dijemur di bawah terik matahari di geladak KD Sri Malaka, mereka pun dilepaskan.

Menerima laporan peristiwa tersebut, KRI Rencong dan KRI Tongkol meninggalkan patrolinya di Laut Sulawesi Selatan untuk meronda di Takat Unarang.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved