Kisah Bung Hatta yang Mengiris Hati, Mesin Jahit, Istri Bersahaja dan Rahasia Negara
Dengan sedih, Rachmi mendatangi Hatta. "... tahu pemerintah akan melakukan senering. Mengapa Bapak tidak memberitahu Ibu?" tuturnya.
Hatta lalu memerintahkan Iding Wangsa mengembalikannya ke Sekretariat Negara.
Sepulang dari Sekretariat Negara, Iding wangsa malah stres.
Sebab, staf Sekretariat Negara menolak pengembalian sisa uang perjalanan Bung Hatta.
Pihak Sekretariat Negara berkata, uang yang sudah dikeluarkan dianggap menjadi milik orang yang dibiayai negara.
Baca: Ketika Bung Karno Marah dan Berkata Hal Tak Mengenakan ini ke Presiden Amerika Serikat
Sementara saat Iding menyerahkannya lagi ke Hatta, pria sederhana itu menolak untuk menerima dan memaksa Iding mengembalikannya lagi ke Istana.
Hatta memang selalu tegas dalam memegang prinsipnya satu itu.
Pada 1952, misalnya.
Bung Karno pernah menawari pesawat terbang yang biayanya ditanggung negara untuk pergi ibadah haji. Namun, Hatta menolak.
Dia memilih berhaji sebagai rakyat biasa dengan memakai honornya sebagai penulis.
Istri dan rahasia negara
Kisah lain yang tak kalah mengharukan, saat Hatta merahasiakan rencana pemerintah melakukan senering atau penyederhanaan mata uang rupiah kepada keluarganya.
Ceritanya, Rachmi Hatta tiap bulan menyisihkan uang belanja untuk ditabung.

Rencananya, andai sudah terkumpul akan dipakai membeli mesin jahit.
Tak dinyana, saat uang sudah terkumpul, tiba-tiba pemerintah mengumumkan kebijakan pemotongan nilai mata uang rupiah, Rp 1.000 menjadi Rp 1.
Dengan sedih, Rachmi mendatangi suaminya: