Jawab Kecurigaan GP Ansor, Ustaz Abdul Somad: Ini Pakai Kaus Kaki pun Tidak
Ustaz Abdul Somad (UAS) Jawab Kecurigaan GP Ansor, Menguak Fakta Larangan Ceramah.
Atribut HTI yang dimaksud adalah sebuah topi bertuliskan kalimat Tauhid yang ditulis dengan kaligrafi atau cara menulis yang sangat identik dengan yang dipakai HTI untuk menulis lambangnya.
"Kalimat Tauhid itu kan macam-macam, cara menulisnya juga macam-macam. Tapi cara menulisnya ini sangat identik dengan yang dipakai HTI untuk menulis lambangnya," terang Gus Yaqut.
Berikutnya Gus Yaqut menyampaikan keanehannya terkait pembatal ceramah Ustaz Abdul Somad yang dilakukan hingga Desember 2018.
"Tapi dia menyebut termin, sampai desember 2018. Ini tahun politik. Bisa saja itu. Bisa jadi juga ini terkait strategi marketing. ini berbeda, di NU itu tidak ada Kiai yang punya manajemen," Kata Gus Yaqut.
Jawaban Ustaz Abdul Somad
Terkait kecurigaan GP Ansor soal penghentian kegiatan sampai Desember 2018, Ustaz Abdul Somad menjawab bahwa untuk daerah-daerah yang kondisinya kondunsif, dirinya tetap datang apabila diundang.
Baca: Badai kategori 4, Jutaan Warga Amerka Serikat Diharapkan Mengungsi, Ray Cooper: Besar dan Ganas
Baca: Serahkan 115 SK Pengangkatan PNS, Safrial Bilang Sumpah Janji jangan Hanya Janji
Sementara itu terkait menggunakan manajemen, Ustaz Abdul Somad dengan tegas membantah.
Ustaz Abdul Somad mengatakan bahwa dia tak pernah mematok harga, apalagi mengambil DP, serta tak pernah pula meminta kelas tertentu di pesawat.
"Kita tidak punya tim. Sampai sekarang saya tidak punya kartu nama. nih baju dikasih orang. semua dikasih orang. Ini pakai kaus kaki pun tidak. Mau marketing dari mana kaya begini, marketing apa. Tidak pernah. Semua merek dikasih orang cincin dikasih orang, sorban dikasih orang, tak ada tim-tim kita bahwa untuk eksis bertahan, maka mesti bangkitkan isu. Tak ada," tegas Ustaz Abdul Somad.
Bahkan saat berbicara soal dirinya tak pernah memakai kaus kaki, Ustaz Abdul Somad sampai mengangkat salah satu kakinya, dan menunjukkan bahwa dirinya tak pernah memakai kaus kaki.
Pemilihan sampai Desember 2018 di beberapa lokasi, kata UAS, hal itu lantaran berdasarkan pengalamannya kegaduhan akan rampung dalam masa 3 bulan.
Berikutnya terkait kalimat Tauhid Laa Ilaaha Illallah yang dipakai sebagai atribut para jamaahnya, Ustaz Abdul Somad berpendapat dengan terdengar santai dan suara rendah.
"Umat itu kan sudah cerdas. Dari beberapa update status FB masyarakat itu kan kelihatan. Kalau semua kalimat Laa Ilaaha Illallah kalian identikkan dengan HIzbut Tahrir (HTI), lalu bagaimana dengan peti jenazah, bagaimana dengan kaligrafi, bagaimana dengan orang yang mobilnya ditulis dengan Laa Ilaaha Illallah. Kan orang itu bersalah karena mau mendirikan negara dalam negara. Anti konstitusi, inkonstitusional. Ini kan tidak ada terjadi," ujar Ustaz Abdul Somad.
Terkait kaligrafi yang serupa dengan HTI, Ustaz Abdul Somad berpendapat bahwa itu bisa disiasati dengan menuliskannya menggunakan kaligrafi yang lain.
Baca: Marco Asensio Tolak Liverpool, Saya Tidak Pergi Kemanapun
"Kaligrafi kan banyak, pakai kaligrafi yang lain," kata Ustaz Abdul Somad.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jambi/foto/bank/originals/28052018_abdul-somad_20180528_095159.jpg)