DLH Batanghari Olah Tinja Warga Menjadi Kompos

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Batanghari melakukan pengolahan limbah domestik terutama tinja, menjadi kompos.

Penulis: Abdullah Usman | Editor: Teguh Suprayitno
Istimewa
petugas sedang mengolah tinja warga menjadi pupuk kompos. 

Laporan Wartawan Tribun Jambi Abdullah Usman

TRIBUNJAMBI.COM, MUARA BULIAN - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Batanghari melakukan pengolahan limbah domestik terutama tinja, menjadi kompos.

Dengan menggunakan sistem pengomposan, limbah domestik di antaranya limbah tinja manusia dapat diolah menjadi pupuk serba guna dengan melalui beberapa tahapan.

Pengolahan yang dilakukan di tempat pembuangan akhir TPA AMD Muara Bulian tersebut, mengandalkan limbah-limbah domestik dari masyarakat sekitar. Untuk limbah tinja sendiri di dapat dari penyedotan rutin yang di lakukan tim sedot WC Dinas LH.

"Di mana bahan baku yang diperoleh beragam, baik dari rumah tangga hingga perkantoran. Yang selanjutnya diolah dan diproses di TPA kita," ujar Kabid Persampahan DLH Batanghari, Zamhuri kepada Tribunjambi.com, Senin (10/9).

Lebih lanjut ia menjelaskan, pengolahan limbah domistik menjadi pupuk kompos tersebut melalui beberapa proses dengan menggunakan instalasi pengolahan lumpur tinja (IPLT).

"Dalam proses pengolahannya sendiri bisa memakan waktu 2 - 3 bulan, dari beragam tahapan yang dilakukan," Jelasnya.

Tahap awal, lumpur tinja dan air dipisahkan. Selanjutnya lumpur dijemur dan terakhir diangkut ke TPA untuk dicampur dengan sampah organik dan tanah hingga menjadi kompos.

"Dalam pengolahannya setiap hari selalu saja ada bahan yang diperoleh dari limbah domestik rumah tangga, kantor dan tempat usaha," sebutnya.

Sementara itu, di lapangan ketua pengawas lapangan, Kamisa mengatakan, dalam proses pengomposan tersebut harus dilakukan secara bertahap. Baik mulai pengangkutan dari setiap rumah hingga pengolahan dan juga pencampuran menjadi pupuk kompos.

"Di sini ada enam orang tenaga khusus pengolahan sampah domestik, di mana enam orang tersebut memiliki tugas dan kewajiban yang berbeda beda," ujarnya.

Sejauh ini pupuk hasil produksinya. masih dalam skala kecil dan masih dalam tahap pengembangan. Hanya jika ada pameran dan dibutuhkan oleh pihak sekolah misalnya baru dipamerkan.

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved