Sejarah Indonesia

Saat Soekarno Tolak Mentah-mentah Ide G 30S PKI dan Buat Dalang Gerakan itu Lesu Serta Kecewa

Tapi sebelum berangkat Bung Karno sempat meminta penjelasan mengenai penembakan di rumah Dr Leimena dan Jenderal AH Nasution.

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Presiden Soekarno 

Di ruangan Koops telah menunggu Laksamana Omar Dhani dan Komodor Leo Watimena yang kemudian melaporkan situasi yang sedang terjadi.

Baca: Ketika Sandiaga Uno Khawatir, Erick Thohir Jadi Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Maruf

Mangil dan anak buahnya lalu keluar ruangan untuk mengatur penjagaan di seputar gedung tersebut.

Sewaktu Bung Karno sudah cukup lama berada di gedung Koops kemudian datang tiga perwira dari Angkatan Darat, yakni Brigjen Supardjo Panglima Komando Tempur Mandala Siaga, Mayor Bambang Supeno, dan Mayor Sukirno.

Masing-masing adalah Komandan Batalyon Dharma Putra Kostrad yang pasukannya waktu itu sedang mengepung Istana Merdeka.

Perwira yang kemudian masuk gedung dan menghadap Bung Karno adalah Brigjen Supardjo untuk melaporkan tentang peristiwa penembakan dan penculikan dengan korban para perwira tinggi.

Bung Karno kemudian memerintahkan Brigjen Supardjo agar segera menghentikan pertempuran.

Tapi pada saat itu, Brigjen Supardjo juga meminta agar Bung Karno mendukung G30S.

Namun, permintaan Brigjen Supardjo kepada Bung Karno agar mendukung Gerakan G30S ternyata ditolak dengan tegas.

Penegasan Bung Karno itu menunjukkan bahwa sebagai Presiden RI, ia memang bisa menerima PKI karena saat itu merupakan partai yang sah dan harus bekerja sama.

Tapi Bung Karno ternyata menolak mendukung G30S yang cara kerja kerjanya melanggar hukum dan mengedepankan aksi kekerasan serta anti Pancasila.

Baca: Teddy dan Syarif jadi Orang Terdekat, Beberkan Aktivitas Tak Terduga Presiden Joko Widodo

Saat berjalan keluar gedung, Brigjen Supardjo yang ternyata merupakan salah satu dalang G30S tampak lesu dan kecewa sekali.

Pasalnya dengan sikap Bung Karno yang menolak mentah-mentah untuk mendukung G30S, manuver PKI untuk mengambil kekuasaan jadi buyar.

Apalagi Brigjen Supardjo yang dalam Gerakan G30S merupakan wakilnya Letkol Untung (penanggung jawab G30S dari sisi militer) ternyata tidak memiliki “Plan B” demi mengantisipasi sikap Bung Karno yang ternyata tidak mau mendukung G30S.

Strategi G30S bahkan kemudian berhasil ditelikung oleh strategi Pangkostrad Mayjen Soeharto yang sukses membalikkan keadaan dan menumpas G30S.(*)

IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved