Jenderal Amerika Terbelalak Lihat Aksi Denjaka, 'Geser' Sedikit Peluru Bisa Kena Teman Sendiri
Denjaka tembak-menembak di atas dua truk yang biasa digunakan untuk mengangkut tank. Peluru berseliweran
TRIBUNJAMBI.COM - Saat itu, Komandan Korps Marinir AS untuk kawasan Pasifik, Letjen Duane D Thiessen, datang markas Marinir di Cilandak.
Jenderal Amerika Serikat itu tidak menyangka mendapat "suguhan" ekstrem dari Detasemen Jala Mangkara ( Denjaka), pasukan elite TNI AL.
Denjaka yang merupakan satu di antara pasukan elite TNI, memiliki keahlian bertempur mumpuni. Aksi Denjaka kerap mengundang decak kagum pasukan negara asing.
Latihan-lataihan pasukan khusus TNI yang keras dan ekstrem selalu dirahasiakan. Namun, hasil latihan yang mencengangkan itu kadang dipamerkan.

Tujuan dari pameran kemampuan ekstrem itu untuk menggoncang pejabat tinggi militer negara lain, seperti dikutip tribunjambi.com dari beberapa sumber.
Setelah melihat kemampuan pasukan khusus TNI, pejabat tinggi negara lain bisa menilai seperti apa kuaifikasi kemampuan pasukan khusus TNI sekaligus. Itu sekaligus memberi pesan kepada pejabat negara lain supaya ‘’tidak main-main’’ dengan pasukan khusus TNI.
Pasukan khusus dari Korp Marinir TNI AL, Detasemen Jala Mangkara misalnya.
Baca: Pengejaran Seperti Film Captain Phillips, Denjaka Habisi Perompak di Garis Pantai Somalia
Baca: Legenda Hantu Putih Kopassus di Kongo 1962, Bikin 3.000 Pemberontak Bersenjata Menyerah
Baca: Seramnya Pasukan TNI AL Gabungan Antara Kopaska dan Yontaibi ini, Jadi Paling Ditakuti di Dunia
Setiap ada pejabat baru dari komandan Korps Marinir AS (USMC) di kawasan Pasifik, pejabat itu selalu berkunjung. Itu sebagai cerminan bahwa para marinir semua adalah bersaudara (marine brotherhood).
Demi menjamu tamu pejabat tinggi yang notabene pasukan tempurnya kemungkinan suatu kali berhadap-hadapan dalam suatu front pertempuran, pejabat bersangkutan sengaja dijamu dengan atraksi ekstrem Denjaka.
Jenderal Amerika kaget
Peristiwa itu terjadi saat Komandan Korps Marinir AS untuk kawasan Pasifik, Letjen Duane D Thiessen, berkunjung ke Markas Marinir di Cilandak pada Februari 2012.
Letjen Duane diterima Komandan Korps Marinir, Letjen (Mar) M Alfan Baharudin.
Saat kedatangannya, pejabat tinggi di angkatan laut Amerika Serikat ini sengaja dijamu dengan atraksi ekstrem dari Denjaka.
Penampilan ekstrem itu membuat Letjen Duane sampai geleng-geleng kepala.
Duane tak menyangka ketika satu grup pasukan Denjaka memperagakan adegan operasi antiteror dan pembebasan sandera.

Aksi nyata pasukan Denjaka yang seharusya berlangsung dalam kawasan yang terisolir itu, dilaksanakan di depan pasukan Korps Marinir.
Yang bikin Duane kaget, yaitu meski hanya atraksi atau sebatas latihan, aksi Denjaka itu dilakukan menggunakan peluru tajam.
Dalam atraksi tersebut, satu regu pasukan Denjaka yang mengenakan gear lengkap tempur pasukan antiteror, memperagakan aksi tembak-menembak menggunakan peluru tajam dalam posisi posisi saling berhadapan.
Masing-masing personel Denjaka yang memperagakan operasi pembebasan sandera.
Mereka masuk ke tengah-tengah upacara menggunakan kendaraan khusus, lalu melakukan atraksi tembak-menembak di atas dua truk yang biasa digunakan untuk mengangkut tank.
Baca: Combat SAR, Elit Paskhas TNI AU yang Bertaruh Nyawa Dihujani Peluru Demi Selamatkan Tentara Cidera
Dia atas dua bak truk yang sudah dipasang sasaran tembak yang terbuat dari bahan khusus (kevlar), masing-masing berdiri satu personel Denjaka pada posisi saling berhadapan dalam jarak sekitar sepuluh meter.
Lalu mereka melakukan atraksi saling menembak, menggunakan senapan serbu jarak dekat menggunakan peluru tajam.
Sasaran tembakan adalah kevlar yang berada di samping kanan atau kiri personel Denjaka.
Semua pasukan Denjaka yang melakukan atraksi simulai antiteror itu memang mengenakan rompi anti peluru.
Tapi dalam atraksi itu sama sekali tidak boleh ada kesalahan, karena semua peluru yang ditembakkan harus tepat sasaran.
Sebab jika tidak tepat sasaran peluru bisa menghantam personel Denjaka atau menyasar kepada anggota Marinir yang tetap berdiri tegap di arena seputar upacara.

Atraksi teknis pembebasan sandera dan serbuan antiteror menggunakan peluru tajam di depan umum itu hanyalah satu di antara kemampuan Denjaka yang dipertunjukkan.
Semua bisa berjalan lancar dan aman karena berkat latihan keras dan para personelnya yang terlatih baik (well trained).
Operasi khusus lautan
Pada prinsipnya, pasukan Denjaka dipersiapkan untuk melaksanakan operasi-operasi khusus di lautan.
Tapi, berkat pelatihan kerasnya, mereka juga mumpuni untuk melakukan operasi tempur di medan ekstrem baik di laut, darat, maupun udara.
Sebagai pasukan khusus terlatih, Denjaka siap diterjunkan dalam medan tempur paling ekstrem. Pasukan ini juga siap menghadapi tantangan paling ekstrem.
Itulah satu di antara kekuatan militer Indonesia yang ada di tubuh TNI AL.
Baca: Sederet Kesaktian Denjaka TNI AL, Hantu Laut yang Membuat Navy Seal Geleng-geleng Kepala
Baca: Anggota Kopassus Berkaki Satu yang Selalu Ditanyakan Soeharto, Agus Hernoto Legenda Pasukan Elite
Baca: Pasukan Belanda Pilih Mundur, Kopaska Bawa Alat Kontrasepsi saat Operasi Trikora