Sederet 'Kesaktian' Denjaka TNI AL, Hantu Laut yang Membuat Navy Seal Geleng-geleng Kepala
Layaknya satuan antiteror, tim serbu mengandalkan persenjataan yang cukup mumpuni dalam pertarungan jarak dekat.
TRIBUNJAMBI.COM - Pasukan khusus Detasemen Jalamangkara (Denjaka) TNI AL dikenal memiliki kemampuan yang mengundang decak kagum pasukan elit dari negara luar.
Dalam berbagai atraksi di luar negeri pasukan khususTNI AL Detasemen Jalamangkara (Denjaka) berhasil membuat gentar pasukan-pasukan khusus lainnya termasuk Navy Seal dari AS.
Denjaka merupakan pasukan khusus milik TNI AL yang dikenal piawai dalam pertempuran.
Berbagai misi rahasia telah mereka lalui.
Dalam suatu pertemuan dengan pasukan khusus angkatan laut Amerika Serikat Navy Seal, tentara Amerika dibuat kagum dengan aksi Denjaka.
Para anggota Navy Seal yang secara rutin melakukan latihan bersama Denjaka selalu dibuat geleng-geleng kepala mengingat latihan Denjakatergolong ekstrem dan berbahaya.
Misalnya, para personel Denjaka biasa melakukan latihan menembak sasaran dalam jarak dekat dan saling berhadap-hadapan menggunakan peluru tajam.
Baca: Cuma Diketahui Komandannya, Kisah Kopassus ini Rela Dihujani Tembakan Teman Demi Selesaikan Misi
Mereka juga melakukan demo penerjunan dari udara untuk membebaskan teroris dengan cara terjun di atas atap gedung atau kapal kecil yang sedang melaju di tengah laut. Dan lain sebagainya.
Sebagai pasukan khusus yang dibentuk oleh TNI AL, para personel Denjaka memang merupakan orang-orang pilihan dan terbaik di satuannya.
Para personel Denjaka bahkan berasal dari personel terbaik yang semula sudah bertugas di satuan pasukan khusus TNI AL.
Mereka berasal dari Komando Pasukan Katak (Kopaska) dan Intai Amfibi Marinir (Taifib).
Eksistensi Detasemen Jala Mangkara (Denjaka) sebagai satuan antiteror aspek laut TNI dimulai sejak diterbitkannya Surat Keputusan KSAL No.Skep/2848/XI/1982 tertanggal 4 November 1982.
Isinya berupa pembentukan Pasukan Khusus Angkatan Laut (Pasusla) yang bertugas menanggulangi bermacam bentuk ancaman keamanan yang terjadi pada aneka wahana transportasi laut sipil, kapal perang TNI AL, maupun instansi penting yang berada di tepi pantai atau di tengah laut.
Baca: Para Jenderal Pentagon AS Yakini Pasukan Khusus TNI Miliki Ilmu Hantu Karena Mampu Lakukan Hal ini
Ancaman dapat berupa aksi klandestin, sabotase, penyanderaan, maupun pembajakan konvensional.
Denjaka dipimpin perwira berpangkat letnan kolonel.