Pembuat Kartu Kuning di Tanjabbar Meningkat

Laporan Wartawan Tribun Jambi, Darwin Sijabat

TRIBUNJAMBI.COM, KUALA TUNGKAL - Kabar akan dibukanya penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), berdampak pada meningkatnya pembuatan kartu kuning (AK/I) di Kabupaten Tanjung Jabung Barat.

Angka pencari kerja (Pencaker) di Tanjung Jabung Barat berdasarkan data sejak Januari hingga Agustus 2018 ini, ada 2 ribu kartu kuning (AK/I) yang dikeluarkan Dinas Ketenagakerjaan Tanjab Barat.

Baca: Fitria Akan Wakilkan Jambi di Ajang Putri Pariwisata Indonesia

"Rata-rata mereka buat kartu kuning itu untuk keperluan melamar pekerjaan di perusahaan dan CPNS," sebut Kadis Nakertrans Tanjabbar, Noor Setya Budi, ke awak media, Senin (3/9).

Hal ini diketahui saat proses pembuatan kartu tersebut, dari beberapa orang ditanya tentang keperluan tersebut rerata mengaku untuk keperluan melamar pekerjaan pada lowongan CPNS.

Baca: Rerata Pencari Kerja Adalah Tamatan SMA

Para peminat kartu kuning didominsi usia 20 hingga 40 tahun, dengan rata-rata tamatan SMA sederajat dan perguruan tinggi. Meskipun di antaranya terdapat juga tamatan SD dan SMP.

Menurut Kadisnakertrans, setiap tahunnya jumlah pencaker meningkat. Hal ini dikarenakan ada kebiasaan para pemegang kartu kuning yang sudah mendapat pekerjaan tidak mengembalikan kartu kuningnya.

Dengan rincian, untuk tahun 2017, jumlah pencaker sebanyak 896 orang, dimana laki-laki berjumlah 599 orang dan perempuan 297 orang.

Baca: Info CPNS Tebo Beredar di Medsos, Masyarakat Berebut Buat Kartu Kuning

Baca: Persulit Masyarakatnya, Bupati Kecewa dengan Kepengurusan SHM di BPN Tanjab Barat

Dari sekian banyak pencaker tersebut yang berstatus tamat SD ada 35 orang, SMP 25 orang, SMA 545 orang, lulusan D3 ada 139 orang. Sementara yang berstatus sarjana yang membuat kartu AK/1 sebanyak 152 orang.

"Jadi dari total kartu kuning yang dikeluarkan tahun 2017 digabungkan dengan tahun 2018 ini sudah mencapai 2000-an," jelasnya. (*)