1 Muharram 1440 - Malam Satu Suro Disakralkan Masyarakat Kejawen, Apa Saja yang Dilakukan?

Samanya kedua penanggalan memang tak lepas dari kalender Jawa yang mengacu penanggalan Hijriyah dan diterbitkan oleh Raja

Editor: Suci Rahayu PK

Kirab ini akan mengitari ruas-ruas jalan utama kota Solo.

Biasanya masyarakat luar daerah macam Boyolali, Karanganyar, Ambarawa hingga Magetan rela datang jauh-jauh untuk 'Ngalap Berkah' dari acara Kirab Kebo yang dinamai Kyai Slamet.

Kebo Bule Kyai Slamet saat kirab Malam 1 Suro
Kebo Bule Kyai Slamet saat kirab Malam 1 Suro (TRIBUNJATENG/SUHARNO)

Dalam buku Babad Solo karya Raden Mas Said, leluhur kebo bule ini adalah hewan kesayangan Paku Buwono II.

Ada hal unik lagi ketika kebo Kyai Slamet diarak.

Orang-orang akan berebut kotoran kebo yang tercecer di jalan.

Dipercaya jika mendapatkan kotorannya saat kirab berlangsung dan menguburnya di sawah atau tanah yang bersangkutan maka akan mendapat keberkahan hasil tanam.

Nah, semuanya kembali ke kepercayaan masing-masing.

Karena budaya dan tradisi seperti di atas adalah kekayaan nasional Indonesia yang harus dijaga keberadaannya. (Seto Aji/Grid.ID)

Sumber: Grid.ID
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved