1 KK Satu Tabung, Antisipasi Kelangkaan LPG 3 Kg, Disperindagkop Tanjab Barat Operasi Pasar

Dengan harga tersebut, Syafriwan meminta agen untuk berkomitmen agar tidak menjual di atas harga tersebut.

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Deni Satria Budi
tribunjambi/darwin
Disperindagkop Tanjabbar menggelar Operasi Pasar untuk mengantisipasi kelangkaan LPG 3 Kg 

Laporan Wartawan Tribun Jambi, Darwin Sijabat

TRIBUNJAMBI.COM, KUALA TUNGKAL - Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Tanjung Jabung Barat, melakukan operasi pasar (OP), Kamis (30/8). Operasi pasar dilakukan untuk mengantisipasi kelangkaan gas elpiji 3 kilogram.

Operasi pasar dipusatkan di Kantor Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) dengan syarat satu kartu keluarga (kk) untuk satu tabung gas.

Disperindagkop Tanjab Barat, melakukan operasi pasar mengatisipasi kelangkaan LPG 3 Kg
Disperindagkop Tanjab Barat, melakukan operasi pasar mengatisipasi kelangkaan LPG 3 Kg (tribunjambi/darwin)

Stafriwan, Kadis Koperindag Tanjab Barat mengatakan, OP dilaksanakan mulai pukul 09.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB. Namun apabila antusiasme masyarakat tinggi, maka tidak menuntup kemungkinan untuk sampai pukul 18.00 WIB.

"Operasi Pasar kita sebanyak 560 tabung dan kerja sama dengan agen. Satu tabung gas 3 kg itu dijual seusuai dengan harga HET, yaitu Rp19 ribu," katanya.

Baca: Gotong Keranda Almarhum Faldy Albar, Mata Fachri Albar dan Ayahandanya, Ahmad Albar Sembab

Harga tersebut kata dia, merupakan atas usulan masing-masing kabupaten dan berdasarkan surat keputusan gubernur. Diberlakukan setelah lebaran tepatnya 25 Juni 2018.

Dengan harga tersebut, Syafriwan meminta agen untuk berkomitmen agar tidak menjual di atas harga tersebut.

Disperindagkop Tanjabbar menggelar Operasi Pasar untuk mengantisipasi kelangkaan LPG 3 Kg
Disperindagkop Tanjabbar menggelar Operasi Pasar untuk mengantisipasi kelangkaan LPG 3 Kg (tribunjambi/darwin)

Baca: Masih Moratorium, Pemkab Bungo Tetap Siapkan Syarat Pemekaran Daerah

Baca: Cerita Dibalik Momen Hanifan Yudani Berpelukan dengan Presiden Jokowi dan Prabowo Sebenarnya

"Berharap kepada agen dan pangkalan agar tidak menjual sesuai het. Masyarakat yang menemukan penjualan tidak sesuai het, segera melaporkan kepada kami," katanya.

Sedangkan untuk daerah diluar jangkauan, dia mengatakan sedang menyusun rencana untuk solusi. Misalnya diperbolehkan menjual dengan harga diatas het, tetapi dengan batasannya. Daerah tersebut seperti Kecamatan Kuala Betara, Seberang Kota, Senyerang, Pengabuan. (*)

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved