Gempa Lombok

Cerita Dokter Sri Putri Handayani Relawan Gempa Lombok yang tak Bisa Menahan Tangisnya

Ia bersama relawan lain disana sejak 17-21 Agustus. Pada saat 19 Agustus terjadi gempa susulan, iapun merasakan bagaimana gempa itu terjadi.

Penulis: Nurlailis | Editor: Deni Satria Budi
IST
dr. Sri Putri Handayani, menjadi relawan medical assessment di Lombok 

Para korban juga sudah diberikan edukasi cara menyelamatkan diri bila ada gempa. Edukasi diberikan menggunakan lagu. Meski dalam keadaan darurat mereka tetap melaksanakan upacara bendera 17 Agustus dan salat Idul Adha.

Baca: Sudah 515 Orang Tewas Akibat Gempa di Lombok

“Mereka itu tampak semangat. Hanya pas saat ada gempa mereka teringat lagi dengan kejadian gempa sebelumnya,” bilang Sri, mengisahkan.

Meski hanya sebentar iapun berkeinginan untuk kembali menjadi relawan lagi. Ia mewakili PetroChina International Jabung, bersama tim medis lain yaitu dr. Ary Soeharijanto dari ConocoPhilip dan dr. Akbar dari Eni Indonesia yang masuk dalam program SKK migas sebagai tim medical assessment pada proyek bantuan KESDM ke bencana NTB. (nurlailis)

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved