'Nembak' Gurunya Sewaktu SMA, Siapa Sangka Pria ini Wujudkan Keinginannya Beberapa Tahun Kemudian

TRIBUNJAMBI.COM - Sepasang kekasih asal Malaysia baru-baru ini menghebohkan dunia maya, Sabtu, 18 Agustus 2018.

Hal ini lantaran, sang pria menikahi perempuan yang dulu merupakan guru SMA-nya.

Dilansir dari Grid.id, Muhammad Hazim Shahidan (21) pertama kali bertemu istrinya, Siti Aishah, ketika Siti menjadi guru mata pelajaran Fisika di SMA-nya.

"Istri saya adalah guru mata pelajaran Fisika di kelas. Saya suka bercanda dengannya. Saya pernah berkata suatu hari saya akan menikahinya. Dan seperti biasa, dia hanya mengabaikan saya," kata Muhammad dikutip dari mStar Online.

Awalnya, Siti beberapa kali menolak cinta Hazim karena perbedaan usia mereka yang cukup jauh, yaitu sekitar 5 tahun.

Namun, Hazim tidak menyerah untuk cintanya.

Baca: Fadli Zon Sebutkan 3 Insiden Besar saat Ditanya Tentang Aksi Heroik Prabowo

Baca: Jarang Disorot, Seperti ini Penampakan Istri dari Megabintang Barcelona, Lionel Messi yang Aduhai

Siti kemudian memberikan syarat kepada Hazim untuk membuktikan cintanya dengan cara meyakinkan orangtua Siti.

Hazim menerima syarat itu dan berusaha keras memperbaiki hidupnya.

Ia bersungguh-sungguh melanjutkan studi ke perguruan tinggi dan membangun sebuah usaha kecil.

"Saya memulai bisnis dengan tabungan saya yang berjumlah RM477 atau setara dengan Rp1,7 juta. Berkat dukungan istri saya, bisnis berupa menjual sarung tangan, jilbab, dan tas bisa berkembang dengan pesat," ujar Hazim.

Usaha yang terus berkembang membuat Hazim memiliki tabungan yang bisa dibilang lebih dari cukup untuk meminang Siti.

Baca: Polda Temukan Ribuan Liter BBM Ilegal di Penyengat Rendah

Baca: 9 Tersangka Curanmor Beserta Barang Bukti Diamankan Polres Batanghari Dalam Operasi 20 Hari

Baca: Korban Kebakaran Tertumpuk Berpelukan, Masing-masing Dekap Anaknya yang Masih Balita

Tak terasa, lima tahun sudah Hazim berusaha menunjukkan usaha kerasnya untuk Siti Aishah.

Pada Desember 2017, Hazim melakukan ibadah umroh di Mekkah dan meminta petunjuk kepada Allah mengenai jodohnya.

Sekembalinya dari Mekkah, Hazim mengutarakan niatnya untuk melamar Siti.

Tak disangka, kedua orangtua Siti menerima lamaran tersebut karena tersentuh dengan perjuangan Hazim.