Kisah Serma M Darmo dan 40 Prajurit Kostrad Terjun Dari Pesawat Lalu Bertempur Lawan Pasukan SAS
Tak Cuma Kopassus, Pasukan Kostrad Juga Pernah Bertempur dengan pasukan elit Inggris SAS.
Apalagi pasukan Linud 328 juga pernah menghancurkan pemberotakan DI/TII pimpinan Kartosoewiryo pada tahun 1960.
Pasukan Kategori Para Raider
Dukitip dari wikipedia.org, Batalyon Infanteri Para Raider 328/Dirgahayu disingkat Yonif Para Raider 328/Dirgahayu adalah batalyon infanteri lintas udara yang berada dibawah kendali Brigif Linud 17/Kujang I, Divisi Infanteri 1/Kostrad.
Yonif Linud ini berdiri pada tanggal 16 Mei 1958 dengan personel dari eks kompi Syiwa I dan II.
Batalyon ini terdiri dari kompi A, B, C, Kompi Markas dan Kompi Bantuan.
Satuan ini bermarkas di Cilodong, Kota Depok, Jawa Barat.
Kekuatan personel lebih kurang 730 anggota.
Baca: Berjuluk Hantu Laut, Siapa Sangka Cukup Seorang Diri Kopaska Buat 1 Kapal Perang Malaysia Tunduk
Batalyon ini masuk ke Brigif Linud 17/Kujang I Kostrad bersama Yonif Linud 305/Tengkorak dan Yonif Linud 330/Tri Dharma.
Prestasi batalyon ini antara lain menangkap Kartosuwiryo tanggal 4 Juli 1962 di Gunung Geber, Majalaya oleh Kompi C Yon 328 Kujang II/Siliwangi di bawah pimpinan Letnan Dua Suhanda.
Pasukan yang sukses membekuk Kartosuwiryo adalah Kompi C Batalyon 328 Kujang II/Siliwangi, di bawah Komandan Kompi Letnan Dua (Letda) Suhanda.
Mereka terdiri dari Peleton I dipimpin Pelda Mujiman, berangkat dari Kampung Jogo Wetan, menyusuri kali Cicaha.
Peleton II dibawah pimpinan Pelda Amir Susanto, diikuti langsung oleh Danki Letda Suhanda, berangkat dari Pamoyanan, menuju Gunung Rakutak.
Baca: Hebatnya Raider Kostrad Pasukan TNI AD Pemburu Gerilyawan, Bertempur Senyap di Dalam Hutan
Dan, Peleton III di bawah pimpinan Wadanki, Capa (Calon Perwira) Ali Sufi, berangkat dari Kawunggalek menuju Gunung Dogdog.
Mereka berangkat setelah mendapat laporan, di Kp. Pangauban Kec. Pacet, terjadi penggarongan oleh anggota DI/TII.
Upaya Kompi C tidak sia-sia. Mereka menemukan markas DI/TII di lembah Geber-Rakutak.