Berawal dari 12 Putra Asli Kalimantan Terbentuknya Korps Paskhas TNI AU untuk Usir Belanda
Pasukan khusus ini telah berhasil melakukan berbagai misi, di belantara maupun di tengah kepungan pasukan musuh.
Rombongan itu diterjunkan dari pesawat C-47 Dakota RI-002 yang diterbangkan Bob Freeberg yang berkebangsaan Amerika sekaligus sebagai pemilik pesawat.
Sebagai ko-pilot Opsir (U) III Suhodo, dan jump master Opsir Muda (Udara) III Amir Hamzah.
Bertindak sebagai penunjuk daerah penerjunan yaitu Mayor (Udara) Cilik Riwut yang putra asli Kalimantan.
Pasukan ini awalnya akan diterjunkan di Sepanbiha, Kalimantan Selatan.
Baca: Kisah Sejati Prajurit Paskhas Hingga Kekuatan Gaib yang Lindungi dari Peluru
Baca: Pangkoopsau Ditodong Senjata Pasukan Interfet, 80 Anggota Paskhas Siap Genggam Granat, 1999
Namun, akibat cuaca yang buruk dan kontur daerah Kalimantan yang berhutan lebat mengakibatkan Mayor (U) Cilik Riwut kebingungan saat memprediksi tempat penerjunan.
Setelah bergerilya di dalam hutan pada 23 November 1947, pasukan ini disergap tentara Belanda akibat pengkhianatan seorang kepala desa setempat.
Penyergapan itu mengakibatkan gugurnya Hari Hadi Sumantri, Iskandar dan Ahmad Kosasih.
Sedangkan yang lainnya berhasil lolos namun akhirnya setelah beberapa bulan mereka berhasil juga ditangkap Belanda.
Dalam pengadilan, Belanda tidak dapat membuktikan bahwa mereka adalah pasukan payung.
Akhirnya mereka dihukum sebagai seorang kriminal biasa.

Mereka dibebaskan setelah menjalani hukuman 1 tahun dan langsung diangkat menjadi anggota AURI oleh Komodor (Udara) Suryadi Suryadarma.
Peristiwa Penerjunan yang dilakukan tiga belas prajurit AURI itu merupakan peristiwa yang menandai lahirnya satuan tempur pasukan khas TNI Angkatan Udara.
Kemudian, pada 17 Oktober 1947 ditetapkan sebagai hari jadi Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat), yang sekarang dikenal dengan Korps Pasukan Khas TNI Angkatan Udara (Korpaskhas).
Paskhas saat ini
Saat ini, pasukan khusus TNI AU itu bernama Korps Pasukan Khas TNI Angkatan Udara (Korpaskhasau), Paskhas atau sebutan lainnya Baret Jingga. Pasukan ini dilatih di daerah Margahayu, Bandung.
