Siapa Sangka, Pasukan Bunuh Diri Pernah Disiapkan Kopaska Dalam Misi Operasi Trikora
Siapa Sangka, Pasukan Bunuh Diri Pernah Disiapkan Kopaska Dalam Misi Operasi Trikora
Sesaat sebelum speedboat beserta torpedo membentur kapal musuh, pengemudi akan melompat menggunakan kursi pelontar.
Fungsi kerja kursi lontar pada torpedo mirip kursi lontar jet tempur.

Mayor Urip yang makin penasaran karena belum pernah dilibatkan dalam operasi torpedo manusia dan juga tak pernah diberi petunjuk pemakaiannya atau cara operasinya jelas tak bisa menolak perintah karena sedang berada di front terdepan.
Untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan diam-diam Mayor Urip melakukan uji coba pada sukarelawan dan speedboatnya.
Ternyata mesin tempel yang terpasang bukan 100 TK melainkan 50 TK.
Para sukarelawan juga belum melakukannya di lautan terbuka.
Apalagi kursi lontarnya yang katanya terpasang ternyata tidak ada sehingga pelaku harus melompat sendiri sebelum torpedo meledak.
Tanpa kursi lontar pengemudi human torpedo dipastikan tewas akibat ledakan torpedo dengan TNT seberat 100 kg.
Namun yang mebuat Mayor Urip geleng-geleng kepala adalah mekanisme detonasi yang tidak berfungsi sama sekali.
Baca: Benny Siapkan 17 Peti Mati, Kopassus Buat Misi Selesai Dalam Waktu 3 Menit, Dunia Tercengang
Baca: Kopassus Selamatkan Tentara Spanyol Dari Kejaran Hizbullah, Segan Dengar Nama Tentara Indonesia
Tidak berfungsinya torpedo itu terbukti ketika dilaksanakan tes dengan menerjangkan perahu tempel bermuatan torpedo TNT 100 kg tanpa manusia dalam kecepatan 25 knot ke salah satu tebing karang yang lokasinya berada di teluk yang sunyi.
Ternyata torpedo yang diterjangkan sama sekali tidak meledak.
Setelah meledakkan TNT 100 kg yang berada di ujung torpedo dengan keterampilan khusus dan perangkat demolisi, Mayor Urip beserta 10 anak buahnya yang turut dalam uji peledakan torpedo pun kembali ke Daerah Kumpul I.

Ketika Mayor Urip melaporkan hasil uji cobanya ke Panglima ATA-17, Komodor Sudomo ternyata tidak keluar komentar apa pun.
Yang pasti Mayor Urip lega, karena jika Operasi Jayawijaya jadi digelar dan torpedo-torpedo manusia itu digunakan, bisa dipastikan tidak ada satu pun sukarelawan yang selamat.
Artikel Ini sudah ditayangkan Intisari_Online dengan judul: Ketika Operasi Trikora, Kopaska Ternyata Menyiapkan Pasukan Bunuh Diri Menggunakan 'Torpedo Manusia'
IKUTI KAMI DI INSTAGRAM: