Modus Ramalan, Habib Nikahi Santriwati Diam-diam Buat Pihak Ponpes dan Orang Tua Kecolongan!

Pasalnya seorang santriwati di sebuah pesantren di kabupaten itu dinikahi seorang habib tanpa sepengetahuan pikah keluarga bahkan pesantren

Penulis: Abdullah Usman | Editor: Andreas Eko Prasetyo
ist
Ilustrasi 

Namun dirinya tidak mengetahui pasti berapa lama dan sejak kapan habib tersebut berada di pesantren.

" Saya belum pernah bertemu dengan Habib itu. Informasinya memang sering mengisi acara di sana," jawabnya.

Yang menjadi kekecewaan orang tua santri tersebut, perihal pernikahan tersebut dan juga pascadinikahi santri tersebut ditinggal begitu saja tanpa kejelasan dari habib.

Hal tersebut berdasarkan pernyataan dari pihak orang tua ketika bertemu beberapa waktu lalu.

" Kalau saat ini untuk santri tersebut, ikut bersama orang tuanya tinggal di Bahar. Dan tidak lagi mengabdi di pesantren," jelasnya.

Dikatakannya pula, berdasarkan keterangan santri berinisial M (18) tersebut saat dimintai keterangan perihal pernikahannya mengaku, berdasarkan sama suka.

Namun terdapat satu hal yang membuat anak tersebut mengamini untuk dinikahi Habib tersebut karena habib tersebut meramal masa depan santri tersebut sehingga membuat santriwati tadi menjadi takut.

Baca: Meriahkan HUT ke-73 RI, Lebih dari 450 Goweser Kelilingi Kota Jambi Sejauh 73 Km

Baca: Masalah HP Paskibraka yang Hilang Camat Lapor Bupati, Polisi Masih Selidiki Dalang Pencurian

"Kalo kamu tidak menikah dengan saya, nanti kamu baru bisa untuk menikah di usia 60 tahun. Itu kata kata habib saat meramal santri kita sehingga santriwati tadi mau menikah dengannya," ujarnya menjelaskan.

Untuk pernikahan tersebut, juga dilakukan oleh seorang tetua yang berada di desa tersebut. Pak Muslim yang sudah berusia lanjut yang merupakan warga Desa Selat Kecamatan Pemayung.

"Kalo keterangan pak muslim tadi dirinya tidak sadar saat menikahkan mereka (blank). Tapi kita maklum hal tersebut kemungkinan dipengaruhi usia," tutupnya

Sementara itu Kades Simpang Kubu Kandang, Salamudin saat disambangi tribunjambi.com di ruangannya mengatakan, secara resmi dirinya tidak mengetahui aktifitas dan kedatangan Habib tersebut di wilayahnya.

Kantor Desa Simpang Kubu Kandang, Pemayung, Batanghari, Jambi
Kantor Desa Simpang Kubu Kandang, Pemayung, Batanghari, Jambi (tribunjambi/abdullah usman)

"Bukan hanya pesantren yang kecolongan, kita juga kecolongan. Pasalnya pihak pesantren maupun habib tersebut tidak melapor perihal kedatangannya ke pihak desa maupun RT setempat," ujarnya.

Baru berdasarkan Informasi yang saya terima, bahwa kejadian tersebut terjadi pada bulan Mei 2018 lalu. Namun lagi dirinya mengaku tidak tau menau perihal hal tersebut.

"Pasalnya pihak pesantren tidak pernah membuat laporan baik berapa jumlah dari penghuni pesantren atupun yang lainnya. Jadi ya begini adanya. Namun memang pihak keluarga pernah melaporkan hal tersebut kepada saya," ujarnya.

"Saya mendapat informasi Habib tersebut dari Banten," tambahnya. (usn)

IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved